Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Crypto Indonesia Berkat (Tokocrypto) mencatat rata-rata volume transaksi pada semester I-2023 mencapai US$300 juta atau setara dengan Rp4,56 triliun (asumsi kuis Rp15.225 per-dolar Amerika Serikat/AS).
Tokocrypto juga telah menyumbang pajak dari perdagangan aset kripto sebesar Rp42,4 miliar dalam kurun lima bulan atau dari Januari hingga Mei 2023.
Kemudian, setiap bulannya Tokocrypto mencatat ada lebih dari 400.000 pengguna aktif, dan total pengunduhan aplikasi Tokocrypto sendiri telah mencapai 4 juta kali sejak pertama diluncurkan.
Secara demografi, pengguna Tokocrypto sebagian besar digunakan oleh pengguna dengan rentang usia 18-30 tahun dengan porsi hingga 56,75%. Kemudian, pengguna di rentang usia 31-45 tahun mencapai 33,9%, dan 9,4% untuk rentang usia 46-55 tahun. Pada periode Januari-Juni 2023, Tokocrypto telah menjangkau lebih dari 27.000 orang di 22 kota di Indonesia.
Chief Executive Officer (CEO) Tokocrypto Yudhono Rawis menyebutkan, berdasarkan riset CoinGecko pada Juni 2023, pihaknya telah mencatat kenaikan pangsa pasar dari 23,4% pada awal tahun 2022 menjadi 43% hingga Juni 2023. Ini menjadikan Tokocrypto sebagai platform perdagangan aset kripto lokal terbesar di Indonesia.
Dikatakan oleh Yudho, pada kuartal II-2023, Tokocrypto mulai meningkatkan komunikasi dengan pelanggan dan pasar, termasuk juga menjalin kolaborasi dengan berbagai lembaga keuangan.
"Akan lebih banyak lagi kolaborasi ke depan, seperti dengan e-commerce, F&B, dan grup media," ujar Yudho kepada TrenAsia jaringan Kabarsiger, Jumat, 11 Agustus 2023.
Kemudian, Yudho pun menyampaikan bahwa fokus Tokocrypto untuk saat ini adalah membangun strategi bisnis yang kuat dan mempertahankan posisi pertama sebagai pedagang fisik aset kripto dengan volume perdagangan tertinggi.
"Dapat kami katakan bahwa Tokocrypto berada di jalur yang tepat untuk mencapai tujuan kami," katanya.(*)