Tips dari LPS Menabung Aman di Bank

2022-10-18T15:22:58.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara intens terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat.
Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara intens terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat.

BANDAR LAMPUNG - Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) secara intens terus berupaya meningkatkan literasi keuangan masyarakat. Salah satu yang menjadi perhatian LPS agar masyarakat tidak lagi menjadi korban penipuan oknum yang tidak bertanggung jawab.

"Bagi kita sebagai nasabah yang patut kita waspadai adalah adanya pihak yang tidak bertanggung jawab dengan modus social engineering. Pertahanan kita dari modus ini beberapa tipsnya ialah, siapapun yang meminta PIN kita apapun itu alasannya jangan pernah diberikan," kata Direktur Group Riset LPS Herman Saherudin dalam keterangan resmi dikutip Selasa, 18 Oktober 2022.

Jika nasabah memiliki kartu debit atau kartu kredit, jangan pernah memberikan tiga nomor di belakang kartu yaitu CVV atau Card Verification Value ke orang lain. Sebab, jika ada masalah di akun milik nasabah, maka pihak bank tidak akan meminta informasi nomor tersebut.

Menurutnya, akan lebih aman jika nasabah yang mendatangi langsung ke bank bersangkutan untuk mengkonfirmasi. Intinya, bank tidak akan menutup akun tanpa persetujuan nasabah.

"Atau bisa juga kita menelepon call center bank yang resmi. Nasabah jangan percaya begitu saja jika ada yang menghubungi lewat telepon atau platform komunikasi lainnya," terangnya.

Selain dari sisi nasabah, tentu saja bank juga terus didorong oleh regulator untuk terus memperkuat sistem teknologi informasi (TI) secara berkala dengan memperkuat sistem keamanan siber.

Kemudian, untuk membantu masyarakat agar tidak lagi menjadi korban penipuan, yang perlu dilakukan bersama-sama antara regulator bersama dengan insan media adalah terus mengedukasi dan juga memberikan informasi seperti misalnya tips menabung aman dan lain sebagainya.

“Kami sebagai regulator juga tidak bisa berjalan sendiri untuk meningkatkan literasi keuangan di masyarakat, besar harapan kami kepada insan media untuk kita bersama-sama memberikan informasi mengenai hal ini kepada masyarakat, acara semacam ini perlu untuk terus dilakukan, karena meningkatkan literasi keuangan masyarakat adalah tugas besar kita,” jelasnya.

Selain itu, LPS juga paparkan mengenai berbagai tantangan bagi perekonomian nasional ke depan, antara lain kenaikan inflasi, kenaikan harga energi.

Kemudian perlambatan beberapa ekonomi dunia seperti Amerika Serikat dan Tiongkok, serta kenaikan bunga secara global. Namun demikian, ekonomi Indonesia masih mengalami pertumbuhan yang tinggi, meskipun beberapa indikator menunjukkan adanya perlambatan.

“Kita perlu tetap optimis, oleh karena konsumsi domestik masih stabil. Di sisi inflasi kita jangan hanya melihat sebagai angka, tetapi seberapa besar daya beli masyarakat dapat dijaga.

Sebab, kata dia, setiap kebijakan tidak mengabaikan perkembangan yang terjadi secara global. Selama Indonesia bisa menjaga momentum pertumbuhan ekonomi domestik, maka jangan terlalu khawatir bahwa ekonomi nasional akan terdampak parah. (*)