Tingkatkan Keterampilan Perempuan Korban Kekerasan, DAMAR Gelar Diskusi Kritis dan Pelatihan Pembuatan Roti

2024-08-22T13:30:07.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

IMG_2619.jpeg

BANDARLAMPUNG - Perkumpulan DAMAR Lampung yang tergabung dalam Forum Pengada Layanan (FPL) menggelar kegiatan Pemberdayaan Ekonomi bagi Perempuan Korban Kekerasan untuk 60 penyintas bertempat di Spark Lite (Alodia Hotel) yang digelar selama dua hari Rabu, 21 Agustus 2024 hingga Kamis, 22 Agustus 2024.

PIC kegiatan perwakilan DAMAR Lampung Meda Fatmayanti mengatakan, "Kegiatan pelatihan ini merupakan upaya pemberdayaan ekonomi bagi perempuan korban kekerasan yang ditangani Forum Pengada Layanan tahun 2024 dengan mengangkat tema Pemberdayaan Bagi 1.391 Penyintas Perempuan Korban Kekerasan di 46 Lembaga Anggota FPL termasuk di Lampung,"ujarnya.

Dalam kegiatan pemberdayaan ekonomi di Lampung digelar pelatihan pembuatan roti bakery dan diskusi kritis untuk 60 peserta dan dibagi 30 setiap harinya selama dua hari acara berlangsung.

"Acara pelatihan ini bertujuan meningkatkan kapasitas dengan melihat kebutuhan setiap penyintas, dan khusus di Lampung pada bulan Agustus ini dilaksanakan pelatihan pembuatan roti bakery dan diskusi kritis tentang konsep dasar gender dan macam-macam bentuk kekerasan yang terjadi pada perempuan dan anak," kata Meda saat membuka acara pelatihan pada Rabu, 21 Agustus 2024.

Meda melanjutkan, FPL merupakan jaringan lembaga layanan di Indonesia memiliki 86 anggota di 32 provinsi termasuk Lampung yang fokus pada pendampingan perempuan korban kekerasan berbasis gender.

Forum Pengada Layanan (FPL) bagi perempuan korban terdiri dari lembaga-lembaga yang memiliki visi penghapusan segala bentuk kekerasan, meningkatkan dukungan dan tanggung jawab serta peran masyarakat dalam memenuhi  hak-hak korban melalui kerja-kerja pendampingan dan pemulihan perempuan korban di seluruh Indonesia.

"Salah satu tantangan dalam memutus mata rantai kekerasan adalah adanya ketergantungan dan kerentanan ekonomi pada perempuan sehingga tidak sedikit perempuan yang bertahan dengan kekerasan yang dialami karena keterbatasan keterampilan maupun akses untuk berdaya secara finansial,"ujarnya.

Pemateri Indah Lestari dari Forkom Puspa Lampung Timur. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger
Owner Kue Amor Miftahudin. Foto: Yunike Purnama/Kabarsiger

Dalam kegiatan pelatihan kali ini, DAMAR Lampung mengundang pemateri Indah Lestari dari Forkom Puspa Lampung Timur dan Owner Roti Amor Miftahudin.

Pemateri Indah Lestari dari Forkom Puspa Lampung Timur yang menyampaikan materinya terkait Perbedaan antara Gender dan Kodrat, macam-macam kekerasan hingga penyebab terjadinya kekerasan pada perempuan dan anak,  dan materi Kerjasama Lintas Sektoral dalam Upaya Pencegahan Kekerasan Terhadap Perempuan dan Anak yang disampaikan secara kreatif dan inspiratif.

Indah menyampaikan perbedaan antara gender dan kodrat kata kuncinya berada pada kata “Beda”.

Gender merupakan yang dilekatkan oleh masyarakat sebagai pembeda antara laki-laki dan perempuan. Sedangkan Kondrat merupakan perbedaan antara laki-laki dan perempuan pemberian dari Tuhan dan tidak bisa dirubah atau ditukar.

Indah juga memaparkan fakta perempuan dekat dengan kemiskinan, perempuan sering menanggung beban berlebih dan perempuan juga rentan mengalami kekerasan.

"Kekerasan yang dialami perempuan juga bisa seperti kekerasan fisik, psikis, seksual, ekonomi, diskriminasi dan marginalisasi,"papar Indah.

Kemudian pemateri Owner Kue Amor Miftahudin selain memberikan resep dan cara praktik langsung cara membuat roti, juga memberikan tips untuk para peserta yang ingin memulai usaha di dunia bakery. (*)