BBCA
Tiga Keuntungan Stock Split BBCA
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
PT Bank Central Asia Tbk melakukan stock split yang efektif berlaku pada perdagangan saham, Rabu (13/10/2021).
JAKARTA – Analis Panin Sekuritas, William Hartanto, mengatakan ada tiga keuntungan stock split PT Bank Central Asia Tbk (BBCA), baik bagi investor, perseroan, maupun pasar modal.
Hal itu, antara lain sudah terlihat dari transaksi perdana BBCA dengan harga stock split. Saham PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) mulai diperdagangkan dengan harga baru sesuai hasil keputusan stock split, Rabu (13/10/2021).
Pada pembukaan perdagangan, BBCA diperdagangkan dengan harga Rp7.320 per saham, atau setara dengan Rp36.600 per saham sebelum stock split. Pada penutupan perdagangan hari ini, saham BBCA mengalami kenaikan Rp200 atau 2,73 persen ke Rp7.525 per saham dengan 210,89 juta lembar saham diperdagangkan dan transaksi perdagangan mencapai Rp1,60 triliun.
Dia menyebut, keuntungan pertama asalah saham BBCA diburu investor ritel karena harganya lebih terjangkau dibandingkan sebelum stock split. Saham BBCA akan menjadi sangat menarik selama periode stock split, dimana para pelaku pasar khususnya investor ritel pasti akan memanfaatkan momentum ini untuk membeli saham BBCA.
"Stock split BBCA menarik karena selama ini BBCA banyak peminat tapi karena harganya yang cukup tinggi jadi terkesan mahal, sekarang sudah lebih terjangkau," ujar William seperti dilansir MNC Portal Indonesia, Rabu (13/10/2021).
Kedua, harga saham BBCA setelah stock split akan menguat, seiring dengan tingginya minat investor, dan tren saat ini, dimana saham-saham perbankan menjadi market mover.
"Tentu harga saham BBCA saat stock split akan melanjutkan penguatan, karena stock split itu cuma memecah harga jadi bisalebih banyak investor yang membeli, tapi itu tidak mengubah trend. Jadi tinggal lihat saja trend sebelum stock split seperti apa," kata William.
Ketiga, dengan melakukan Stock Split, maka keuntungan yang akan didapatkan BBCA adalah perdagangan sahamnya di bursa menjadi lebih likuid. Hal itu, secara tidak langsung akan menggairahkan pasar modal karena semakin banyak investor ritel yang masuk.
"Perdagangan lebih likuid dan lebih terjangkau oleh investor ritel, saya kira itu sih benefitnya," ungkap William. (*)