Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
AS - American Meteorological Society Bulletin menyebut sinar matahari paling intens terdapat di Gurun Atacama, Amerika Selatan. Saking intensnya, bahkan mengalahkan tempat-tempat seperti Gunung Everest dan kadang menyaingi kondisi di Venus.
Data satelit menunjukkan bahwa Altiplano, daerah tinggi di Atacama yang melintasi sebagian Chili, Bolivia, Peru dan Argentina mengalami tingkat sinar matahari paling intens di Bumi.
Namun, fisikawan di Universitas Santiago Chile Raul Cordero menyebut kalimat tersebut harus diverifikasi dengan data di lapangan. Alasannya karena satelit melihat ke bawah permukaan planet kita dari jarak yang jauh.
Untuk menjawab pertanyaan itu, Cordero dan rekan-rekannya mendirikan sebuah observatorium atmosfer kecil, bertempat di dua kontainer pengiriman, di Chilean Altiplano. Sejak 2016, para peneliti telah mengukur tingkat radiasi matahari di lokasi tersebut menggunakan piranometer, instrumen seukuran telapak tangan yang sensitif terhadap sinar ultraviolet, cahaya tampak, dan inframerah dekat.
Berdasarkan data lima tahun pertama dari observatorium, jumlah rata-rata tenaga surya yang mencapai setiap meter persegi lanskap 308 watt konsisten dengan pengamatan satelit sebelumnya dan bahkan lebih tinggi dari nilai yang dicatat oleh piranometer di dekat puncak Gunung Everest.
Para peneliti juga menangkap semburan radiasi matahari yang sangat intens. Pada satu peristiwa, yaitu di bulan Januari 2017, semburan tersebut sebesar 2.177 watt per meter persegi. Lebih besar tujuh kali dari rata-rata. Intensitas semburan itu menyaingi radiasi matahari di Venus, yang jaraknya lebih dari 40 juta kilometer lebih dekat ke matahari daripada Bumi. Peristiwa semacam itu, yang biasanya berlangsung hanya beberapa menit, dan disebabkan oleh awan tipis yang menghamburkan cahaya ke tanah.(*)