PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Telkom Indonesia banyak berperan dalam memberikan program terkait pemberdayaan, perlindungan, dan pemenuhan hak penyandang disabilitas di lingkungan kerja.
Salah satu upaya adalah menyediakan tempat kerja inklusif dan ramah bagi penyandang disabilitas. Working Circumtances Telkom dirancang dapat mengakomodasi kehadiran karyawan dengan berbagai kondisi, termasuk di antaranya karyawan difabel.
Direktur Human Capital Management Telkom, Afriwandi menuturkan, setidaknya terdapat 80 karyawan disabilitas yang telah menjadi bagian dari TelkomGroup, dengan terdiri dari tuna daksa, tuna rungu, tuna netra, dan tuna wicara. Telkom yakin penyandang disabilitas memiliki potensi yang sama baiknya apabila perusahaan dapat menyediakan instrumen terbaik untuk mengasah kemampuan mereka.
“Telkom turut menyediakan kanal rekrutasi untuk disabilitas dan memastikan learning curve yang baik dengan inisiasi program pengembangan talenta khusus untuk penyandang disabilitas,” tutur Afriwandi ketika memperingati Hari Disabilitas Internasional.
Program kedua adalah inisiasi pembelajaran bahasa isyarat melalui aplikasi I Can Hear and Talk (I-Chat). Inovasi ini telah dikembangkan oleh Telkom sehak 2010 sebagai sarana pembelajaran bahasa isyarat bagi para difabel tunarungu (tidak dapat mendengar) maupun difabel atau masyarakat umum yang juga ingin mempelajari bahasa isyarat.
Hadirnya aplikasi I-Chat mengubah cara konvensional dalam pembelajaran bahasa isyarat menjadi cara modern dengan memanfaatkan keunggulan teknologi IT. Dengan ini, pembelajaran bahasa isyarat dapat dilakukan dengan mudah dimanapun, kapanpun, dan oleh siapapun. Aplikasi ini telah disosialisasikan ke banyak kota besar di Indonesia dan kepada Sekolah Luar Biasa (SLB-B) disertai dengan pemberian bantuan komputer kepada beberapa SLB-B terpilih.
Ketiga adalah Program Broadband Learning Centre for Disability (BLC-D). Digagas oleh Komunitas Mata Hati (KMH), Telkom wilayah Regional 5 (Area Jawa Timur, Bali, Nusa Tenggara) senantiasa merealisasikan inisiatif BLC-D untuk membantu penyandang disabilitas agar dapat merasakan layanan digital sebagai dalam proses pembelajaran.
Program ini merupakan fasilitas broadband internet menggunakan layanan IndiHome berkecepatan tinggi yang disediakan pada tempat khusus. Sarana yang disediakan digunakan oleh masyarakat difabel untuk dapat memanfaatkan layanan internet dan fitur-fitur digital sekaligus bersosialisasi.
Selanjutnya program pemberdayaan berupa pelatihan TIK bagi penyandang disabilitas. Program ini sangat penting untuk meningkatkan kompetensi para generasi muda penyandang disabilitas untuk dapat dimanfaatkan untuk menggali potensi yang produktif serta pemahaman dalam inklusi aktivitas sosial dan budaya.
Bekerjasama dengan SMK Telkom, program ini dilaksanakan dalam 2 tahap di sebaran wilayah Indonesia dengan jumlah peserta mencapai 300 orang. Materi yang diberikan kepada peserta terbagi menjadi 3 bagian, yakni Digital Marketing, Perancangan Landing Page, dan Content Creator (fokus pada teknik dasar fotografi dan videografi), serta materi lainnya yang disesuaikan dengan kebutuhan dan permintaan peserta.
“Pelaksanaan program-program serta penyediaan lingkungan kerja yang ramah disabilitas akan senantiasa menjadi perhatian Telkom dalam mewujudkan perusahaan yang inklusif. Kedepannya, Telkom dan sinergi seluruh pemangku kepentingan berkomitmen untuk membuka ruang lebih yang lebih lebar dalam meningkatkan partisipasi serta kontribusi penyandang disabilitas bagi mendukung kemajuan perusahaan,” kata Afriwandi.(*)