gojek
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
SOLO – Penerapan tarif baru yang diberlakukan Gojek untuk layanan GoFood jarak dekat (0-2 kilometer) mendapatkan respon positif dari merchant mitra GoFood, pasalnya omzet penjualan merchant mengalami peningkatan sejak tarif itu berlaku. Tarif ongkir jarak dekat yang semula Rp8.000 menjadi Rp6.400.
Salah salah merchant yang merasakan dampak positif pemberlakuan tarif baru tersebut adalah Cold 'n Brew, kedai kopi yang beroperasi di Kota Solo, Jawa Tengah. Ardy, Chief Operating Officer Cold 'n Brew menyebut jumlah pemesanan via GoFood meningkat menjadi 40-45% dari total pesanan reguler.
"Setelah adanya penurunan tarif untuk pemesanan jarak dekat satu minggu ini, meningkatkan sekali jumlah orderan yang masuk dari customer reguler kita, yang biasanya dari omzet hanya sekitar 30%, sekarang bisa 40-45%," kata Ardy kepada KabarSiger.com, Senin (22/11/2021).
Kebijakan penuruan tarif jarak dekat, menurut Ardy, juga membantu merchant untuk menjangkau konsumen terdekat lebih banyak lagi. "Kalau dilihat dari traffic-nya, untuk saat ini karena ada penurunan tarif jarak dekat, konsumen di sekitar merchant yang belum coba Cold 'n Brew akhirnya memilih untuk membeli lewat aplikasi GoFood," katanya.
Selain itu, penurunan tarif tersebut juga membantu meningkatkan penjualan di outlet yang baru saja mereka buka. Saat ini Cold 'n Brew memiliki empat outlet, yakni di Veteran, Wahidin, UNS, dan yang terbaru di Fajar Indah.
"Saat ini kami baru saja membuka cabang, biasanya konsumen akan memesan makanan dan minuman di merchant terdekat. Dengan tarif yang lebih murah, pemesanan di outlet baru juga bisa meningkat," tambah Ardy.
Ardy mengapresiasi upaya Gojek membantu merchant meningkatkan penjualan dengan kebijakan penurunan tarif, namun ia berharap Gojek juga dapat memberikan kompensasi bagi para mitra driver agar kebijakan ini tidak menimbulkan protes berkepanjangan.
"Saya berharap dicarikan solusi jalan tengah agar merchant tetap terbantu, apalagi di musim hujan seperti saat ini dimana konsumen yang membeli ke outlet langsung berkurang, ditambah kondisi pandemi, kami butuh kebijakan ataupun promo seperti itu. Sementara untuk driver, saya harap Gojek bisa dapat solusi agar mitra driver tidak keberatan," tandasnya.
Terkait aksi protes yang dilakukan para mitra driver di Solo, Mulawarman, Head of Regional Corporate Affairs Gojek Central & West Java menyebut Gojek selalu terbuka terhadap tiap aspirasi dari mitra. "Saat ini, kami telah memiliki wadah seperti kopdar dan berbagai platform komunikasi lainnya untuk para mitra dan komunitas driver menyampaikan aspirasi," kata dia.
Mengenai penyesuaian ongkir, Mulawarman menjelaskan hal ini hanya diterapkan pada ongkir jarak dekat hingga 2 km saja, sedangkan ongkir dalam jarak di atas 2 km tetap sama.
Hal ini dilakukan salah satunya untuk meningkatkan potensi pendapatan mitra yang memungkinkan adanya waktu penyelesaian order yang lebih singkat dengan jarak yang lebih dekat. Sehingga, mitra driver bisa lebih banyak mendapatkan order.
"Ditambah lagi, kami juga menyediakan skema apresiasi tambahan kepada mitra driver yang besarannya disesuaikan di masing-masing daerah. Hal ini sejalan dengan fokus kami untuk memaksimalkan peluang pendapatan mitra driver," imbuh Mulawarman.
Berdasarkan hasil uji coba pemberlakuan penyesuaian ongkir di kota-kota lain, lanjut Mulawarman, terdapat peningkatan jumlah order jarak dekat yang berdampak positif pada pendapatan bagi mitra driver kami, dibandingkan periode sebelum penyesuaian ongkir ini diberlakukan.
"Selain itu, saat ini, layanan GoFood juga telah memulai fase pertama pemberlakuan biaya waktu tunggu (wait time fee) dan segera memberlakukan biaya parkir (parking fee) secara bertahap. Upaya ini diharapkan dapat semakin mendukung pendapatan mitra driver secara organik," tandasnya. (*)