Kemendikbudristek
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
YOGYAKARTA – Universitas Atma Jaya Yogyakarta (UAJY) resmi memiliki dua guru besar di bidang Ilmu Teknik Industri. Kehadiran dua guru besar tersebut akan membawa UAJY menjadi kampus yang fokus pada hilirisasi riset.
Dua guru besar yang resmi menjadi Profesor sesuai surat Kenaikan Jabatan Akademik Dosen Menteri Pendidikan dan Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) berasal dari dari Fakultas Teknologi Industri (FTI) UAJY.
Dalam surat yang diserahkan Selasa, 18 April 2023, oleh Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL DIKTI) Wilayah V Yogyakarta Aris Junaidi, disebutkan bahwa dua dosen yang diangkat yaitu The Jin Ai dan Paulus Wisnu Anggoro.
Melalui sambutan tanpa teks, Wisnu Anggoro, mengatakan kenaikan jabatan ini merupakan hasil kerja dan kenakalannya untuk bertolak ke tempat yang lebih dalam, lebih susah yaitu dunia penelitian atau riset.
"Saya adalah periset yang banyak di lapangan. Saya bersyukur bertemu dengan banyak orang yang membantu memasuki rumah yang dinamakan jurnal bereputasi internasional," katanya.
Bagi Anggorou, bertolak ke tempat yang lebih dalam itu sangat tidak mudah, tidak memberi kesempatan untuk bergerak, namun harus tetap berupaya terus masuk ke sana. Namun proses itulah yang membuatnya bangga karena hari ini mampu menjadikan dirinya berada di tempat lain yang lebih dalam sambil mendengarkan masukan dan membantu banyak orang.
Anggoro yang menjadi dosen UAJY sejak 1997, dalam sambutannya juga menyampaikan keinginan ke Rektor Gregorius Sri Nurhartanto bahwa kampus tidak akan menjadi apa-apa kalau hanya menjadi Menara Gading.
"Jadi baik kalau semua elemen melaksanakan hilirisasi riset. Bukan cuma berbicara hilirisasi, tapi yang berbasis publikasi jurnal dan kedua berbasis produk komersial. Kalau kampus melakukan, lah mbok apapun pasti masuk," jelasnya.
Menurut Anggoro, yang sudah melakukan banyak riset dasar, riset terapan, riset pengembangan sampai riset produksi, dengan memasuki dunia riset di lapangan, para akademisi akan mendapatkan banyak mitra dan pengalaman baru yang bisa diajarkan di kelas.
Kerja Sama Riset
Sebagai dosen yang masuk dalam daftar 12 guru besar UAJY, Anggoro mengatakan permohonan bantuannya untuk bertolak ke “jilid kedua” tempat yang lebih dalam melalui kerja sama riset bersama dengan kampus-kampus yang lebih kecil dari UAJY.
Saat ini, disebut Anggoroa, dirinya tengah bekerjasama dengan Universitas Widya Mandala Surabaya dan satu perguruan tinggi di Papua.
"Saya dan Pak Jie bersama-sama akan berkolaborasi dan mengajak bapak-ibu di sini untuk berkarya. Dengan karya semua baik dan semua menikmati. Saya memilih bertahan di UAJY karena ini induk saya," jelasnya.
Anggoro mengatakan secara pribadi dirinya memiliki hutang ke UAJY selama empat tahun menempuh pendidikan Doktor Teknik Mesin di Universitas Diponegoro sampai 2019. Ada delapan proyek yang belum dipatenkan dan dirinya berjanji ke depan satu persatu akan diselesaikan.
Rektor UAJY Gregorius Sri Nurhartanto mengatakan kehadiran dua guru besar baru ini menambah jumlah guru besar di UAJY menjadi 12 orang. Ke depan, ada lagi 12 dosen yang mengejar gelar guru besar dan diharapkan secepatnya bisa terealisasi.
"Targetnya ke-12 dosen itu lolos semua untuk memperkuat SDM di UAJY untuk mencapai level tertinggi dan semakin diperhitungkan," jelasnya.
Terkait dengan keinginan dari Anggoro untuk membawa UAJY untuk melakukan lebih banyak hilirisasi riset, Nurhartanto sepakat dan itu telah menjadikan dosen UAJY agar kehadirannya semakin dirasakan masyarakat.
Kepala LLDIKTI Wilayah V Yogyakarta Aris Junaidi mengatakan di 100 perguruan tinggi swasta (PTS) di Yogyakarta, pengangkatan dua dosen UAJY menjadikan profesor bidang Teknik Industri menjadi tiga orang.
"Total guru besar yang dimiliki 100-an PTS Yogyakarta mencapai 130 orang dan trend-nya setiap tahun terus meningkat," tutupnya. (EW)