XL Axiata
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Perusahaan telekomunikasi milik Sinarmas Group, PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) menyatakan, membuka peluang untuk merger dengan PT XL Axiata Tbk. Jika terwujud, langkah ini bisa menyaingi merger antara PT Indosat Tbk. (ISAT) dan PT Hutchinson 3 Indonesia (H3I).
"Dapat kami sampaikan bahwa FREN terbuka untuk berkonsolidasi dengan pelaku industri lain yang bertujuan untuk efisiensi operasional," kata Direktur Smartfren Telecom Antony Susilo dalam keterbukaan informasi, Rabu (13/10/2021).
Menurutnya, langkah penggabungan itu bisa memberikan nilai tambah bagi pemegang saham. Namun demikian, Antony mengatakan, sampai sekarang belum ada keputusan yang pasti terkait merger dengan XL Axiata.
"Sampai dengan saat ini, belum ada kesepakatan mengenai hal ini yang bisa diumumkan kepada publik dan FREN akan mematuhi aturan yang berlaku mengenai keterbukaan informasi," jelasnya.
Di satu sisi Antony mengatakan, FREN sebagai perusahaan publik juga terbuka untuk investor baik fokal maupun global.
Dia berpandangan, jika dapat berkolaborasi dengan investor global, misalnya dengan e-commerce raksasa asal Tiongkok, Alibaba, diharapkan akan membuka kesempatan baru.
"Ini jadi kesempatan untuk berkembang yang lebih pesat. Namun demikian, sampai dengan saat ini belum ada kesepakatan mengenai hal ini yang bisa diumumkan soal tersebut," pungkasnya.
FREN sendiri dilaporkan membukukan kerugian sebesar Rp452 miliar pada semester pertama 2021. Tahun sebelumnya, dikutip dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), perusahaan itu berhasil menekan rugi bersih pada 2020. FREN mencetak rugi sebesar Rp1,5 triliun atau menurun dari tahun lalu sebesar Rp2,28 triliun.
Pendapatan FREN di 2020 mencapai Rp9,4 triliun dari tahun sebelumnya sebesar Rp6,9 triliun. Sementara itu rugi usaha sebesar Rp784 miliar atau membaik dari tahun sebelumnya atau di 2019 sebesar Rp2,3 triliun. (*)