SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi Baru di Natuna

2021-12-17T07:35:56.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi Baru di Natuna
SKK Migas Temukan Cadangan Minyak dan Gas Bumi Baru di Natuna

JAKARTA – Satuan Kerja Khusus Minyak dan gas (SKK migas) bersama dengan Kontraktor Kontrak Kerja Sama (KKKS) Premier Oil Tuna telah berhasil menemukan cadangan minyak dan gas bumi baru di Wilayah Kerja (WK) Tuna lepas pantai Natuna Timur.

Temuan cadangan migas tersebut diperoleh usai SKK migas bersama dengan KKKS Premier Oil Tuna melakukan pengeboran dua sumur delineasi di wilayah tersebut, yakni sumur singa laut (SL)-2 dan kuda laut (KL)-2.

Keberhasilan penemuan cadangan migas di wilayah yang juga secara langsung berbatasan dengan Vietnam dan rentan terjadinya konflik ini juga semakin menegaskan bahwa Indonesia memiliki kedaulatan penuh atas wilayah tersebut.

Adapun potensi minyak dan gas bumi yang dapat diperoleh dari keberhasilan penemuan cadangan baru tersebut adalah hidrokarbon dengan jenis formasi gabus, arang, dan lower terumbu.

Meski cadangan migas baru telah ditemukan, pengamat ekonomi, energi dan pertambangan dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Fahmy Radhi menilai cadangan yang baru saja ditemukan itu masih relatif kecil dari potensi yang seharusnya didapat dari WK di sekitaran Laut Natuna Timur tersebut.

"Di WK sekitar natuna timur sebenarnya potensinya besar, hanya lokasi nya menyebar sehingga perlu dana dan teknologi untuk mengeksploitasi nya" ujar Fahmy kepada TrenAsia.com, jaringan KabarSiger.com pada Kamis,16 Desember 2021.

Meski begitu, dengan adanya penemuan cadangan minyak dan gas baru di wilayah Natuna Timur tersebut, SKK migas tetap optimistis dapat menemukan cadangan-cadangan baru lainnya di wilayah tersebut.

"Keberhasilan ini membawa keuntungan bagi Indonesia dikarenakan akan membuka peluang penemuan hidrokarbon lainnya di area tersebut," tulis SKK migas dalam unggahan akun resminya di Instagram.

SKK Migas berharap dengan temuan cadangan migas baru tersebut dapat meningkatkan sisi produktivitas dan dapat menyukseskan target produksi yang telah dicanangkan SKK migas sebesar 1 juta barel per hari pada tahun 2030. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Muhammad Farhan Syah pada 17 Dec 2021