BRI
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - PT Merdeka Battery Materials Tbk adalah perusahaan yang memiliki aset bisnis penting dalam industri nikel, bahan baku baterai bagi kendaraan listrik dunia. Prinsip keberlanjutan menjadi fondasi utama bagi bisnis Merdeka.
Merdeka Battery percaya bahwa kesuksesan bisnis mereka ditentukan oleh bagaimana perusahaan melestarikan lingkungan, melindungi dan memperhatikan karyawan, menghormati hak asasi manusia, dan menerapkan standar tata kelola yang baik.
Seiring dengan perkembangan bisnis yang signifikan pada tahun 2022, Merdeka Battery terus memperkuat komitmen dan tata kelola keberlanjutan dengan menyusun berbagai kebijakan, piagam, dan program berkelanjutan. Hal ini dibuktikan dengan peningkatan rating ESG MSCI Merdeka menjadi ‘BBB’ yang merupakan rating tertinggi yang diberikan bagi sedikit perusahaan logam dan pertambangan di Indonesia.
Berikut beberapa strategi yang dilakukan oleh Merdeka dalam penerapan ESG di aspek lingkungan.
1. Penerapan Sistem Manajemen Lingkungan
Merdeka memiliki Kebijakan Lingkungan yang diimplementasikan melalui perencanaan program, identifikasi dampak, pengelolaan risiko, dan pemantauan lingkungan. Merdeka turut berpedoman pada Kebijakan Lingkungan, AMDAL, dan Rencana Pascatambang. Selainn itu, Merdekat turut dalam mitigasi perubahan iklim dengan melakukan reklamasi, revegetasi, konservasi keanekaragaman hayati, dan pengelolaan energi, emisi, air, serta limbah.
2. Komitmen Nol-Bersih
Seluruh kegiatan pengendalian emisi Merdeka dilakukan selaras dengan Peraturan Presiden Nomor 61/2011 tentang Rencana Aksi Penurunan Gas Rumah Kaca (GRK) dan Peraturan Presiden Nomor 71/2011 tentang Pencatatan Inventarisasi GRK Nasional.
3. Penggunaan Energi Baru Terbarukan (EBT)
Mulai November 2022, Tambang Emas Tujuh Bukit telah secara penuh menggunakan tenaga listrik dari PLN yang berasal dari pembangkit listrik tenaga panas bumi (PLTP). Sementara Tambang Tembaga Wetar, telah memulai pemasangan 600 modul surya sebagai bagian dari proyek awal pembangkit listrik energi hijau untuk menggantikan ketergantungan terhadap pembangkit listrik berbahan bakar fosil. Selain penggunaan PLTP dan modul surya, Merdeka menggunakan bahan bakar biodiesel B30 untuk kendaraan operasional dan alat berat yang digunakan dalam proses penambangan.
4. Mendukung Pencapaian Target Net Zero Dunia
Industri logam dan pertambangan berperan penting dalam pencapaian target emisi nol bersih dunia. Hal tersebut merupakan inisiatif untuk mendukung dekarbonisasi transportasi melalui penggunaan Electric Vehicles (EVs) yang bersumber dari energi terbarukan. Nikel merupakan salah satu logam hasil pertambangan yang menjadi komponen penting untuk memproduksi baterai yang dibutuhkan EVs. Akuisisi aset pertambangan dan pengolahan nikel yang telah dilakukan menjadi bukti Merdeka merupakan salah satu pemain global yang terintegrasi secara vertikal di dalam rantai pasokan mineral strategis dan baterai kendaraan listrik.
5. Pengelolaan Air dan Efluen
Merdeka menerapkan strategi pengelolaan air, seperti mengurangi pengambilan air baku dari alam terutama air tanah dan air permukaan, memaksimalkan penggunaan air hasil resirkulasi dan didaur ulang untuk proses produksi dan kebutuhan lainnya, dan memastikan kualitas air yang akan disalurkan ke badan air umum telah memenuhi standar kualitas baku mutu yang diatur oleh peraturan yang berlaku sehingga dapat digunakan oleh masyarakat.
6. Reklamasi dan Revegetasi
Sebagai perusahaan pertambangan yang terlibat dalam mengubah bentang alam, Merdeka harus berfokus pada reklamasi. Oleh karena itu, sudah menjadi kewajiban bagi Merdeka untuk melakukan reklamasi lahan tambang dengan baik dan memberikan nilai tambah.
Tidak hanya strategi yang telah dipaparkan di atas, Merdeka juga turut melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai mekanisme pengaduan yang terkait dengan aspek lingkungan. Jadi masyarakat memperoleh kesempatan untuk menyampaikan keluh kesahnya melalui divisi External Affair (EA).(*)