Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Perusahaan rintisan alias startup terus berkembang, jumlahnya pun terus bertambah. Akselerasi pertumbuhan ini tentunya tidak lepas dari dukungan perusahaan venture capital.
Salah satu venture capital di Indonesia adalah East Ventures yang berdiri sejak 2009, dan telah mendukung lebih dari 250 perusahaan startup.
Sejak investasi awal, Partner East Ventures, Melisa Irene mengatakan bahwa sebagai perusahaan venture capital sektor-agnostik, East Ventures tidak hanya fokus pada sektor tertentu.
"Faktor kunci dari investasi kami adalah ukuran dari total target pasar (TAM). Founder hebat yang beroperasi di sektor besar, dan masih memiliki ruang untuk berkembang adalah kombinasi sempurna,” ungkap Irene dalam keterangan tertulis, dikutip Kamis, 19 Januari 2023.
Dia menuturkan bahwa tesis investasi East Ventures menekankan pada kombinasi dari dua pola, yakni tren yang sudah terjadi di pasar yang lebih matang, dan adaptasi pasar lokal terhadap tren baru tertentu.
Selain itu, East Ventures juga memiliki seperangkat kriteria yang mereka cari dan evaluasi sebelum melakukan investasi.
Untuk startup tahap awal (early stage), East Ventures memiliki kriteria yang terdiri dari kombinasi 2P (people and potential market). People berarti startup tersebut dipimpin founder yang memiliki karakter kuat, berintegritas, bijak, memiliki self awareness yang tinggi, dan paradoxical trait.
Untuk potential market, berarti startup tersebut sektornya besar dan memiliki ruang bertumbuh," jelas Irene.
Sementara itu, untuk startup tahap lanjutan (growth stage), East Ventures mencari kolaborasi dengan pengusaha dan perusahaan terbaik di kelasnya dengan beberapa ketentuan.
Pertama, startup memiliki model bisnis dan produk atau layanan yang terbukti. Kedua, adanya pertumbuhan yang kuat dan titik infleksi pada pelanggan atau pengguna. Ketiga, startup merupakan pemimpin di pasar regional atau juara sektor yang kuat melewati hambatan awal.
Untuk proses pengajuan pendanaan, biasanya pendiri startup berusaha menghubungi venture capital melalui cold email atau memperkenalkan diri di suatu acara. Namun, seringkali lebih efektif untuk mendapatkan perkenalan dari seorang kolega, pengusaha, atau seseorang yang terpercaya oleh VC tersebut. Selain itu, venture capital juga sering mencari startup baru melalui koneksi dan di acara yang mereka hadiri.
"Anggota tim investasi East ventures menghubungi para pendiri secara rutin. Jika para pendiri ingin mengirim pitch kepada kami, mereka dapat menghubungi anggota tim kami melalui LinkedIn atau situs web East Ventures," kata Irene.
Setelah serangkaian pertemuan, baik online maupun offline, East Ventures akan memberikan keputusan. Durasi dari rangkaian proses dapat bervariasi, dari beberapa hari hingga beberapa minggu.
"Biasanya kesepakatan tahap lanjutan (growth stage) akan memakan waktu lebih lama, karena diperlukan uji tuntas yang lebih ekstensif," imbuhnya.
Investasi juga dapat dilakukan dalam berbagai bentuk, yang paling umum melibatkan pertukaran uang tunai dari VC dan ekuitas dari startup. Misalnya, jika VC menginvestasikan US$ 100.000 untuk 10%, VC tersebut akan memiliki 10% saham perusahaan (ekuitas) dan startup menerima US$ 100.000 untuk mengembangkan perusahaan.
Valuasi pre-money dari startup dalam contoh ini adalah US$ 900.000, dengan valuasi post-money sebesar US$ 1.000.000. Kepemilikan ekuitas VC dapat dihitung dengan membagi jumlah investasi dengan valuasi post-money (US$ 100.000 / US$ 1.000.000).
Convertible notes juga merupakan opsi pendanaan yang populer untuk startup tahap awal. Sehingga secara otomatis dikonversi menjadi ekuitas pada tanggal yang telah ditentukan atau ketika kondisi tertentu terpenuhi, seperti ketika perusahaan mencapai tonggak sejarah tertentu atau secara formal divaluasi untuk investasi masa depan.
Irene juga mengatakan startup yang menjadi anggota keluarga portofolio East Ventures, dapat memanfaatkan ekosistem digital perusahaan yang luas, mencakup founders, perusahaan, dan venture capital, serta koneksi investor lainnya.
"Tujuan kami adalah membantu kesuksesan startup dengan menyediakan ekosistem pendukung yang kuat dan menawarkan wawasan dan sinergi untuk membantu mereka mengembangkan bisnis secara lebih efisien dan efektif," pungkasnya. (*)