Gaya Hidup
Penulis:Chairil Anwar
BANDARLAMPUNG – Presiden ke-6 RI, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dikabarkan tengah mengidap kanker prostat stadium awal. Karena itu, banyak yang mencari tahu seperti apa penyakit tersebut dan apa penyebabnya.
Kanker prostat sendiri merupakan kanker yang terjadi pada prostat. Prostat adalah kelenjar kecil berbentuk seperti kenari pada pria yang menghasilkan cairan mani yang memberi nutrisi dan mengangkut sperma.
Kanker prostat adalah salah satu jenis kanker yang paling umum terjadi. Banyak kanker prostat tumbuh lambat dan terbatas pada kelenjar prostat, di mana mereka mungkin tidak menyebabkan kerusakan serius.
Namun, meski beberapa jenis kanker prostat tumbuh lambat dan mungkin memerlukan perawatan minimal atau bahkan tanpa pengobatan, jenis lain bersifat agresif dan dapat menyebar dengan cepat.
Seperti yang dilansir dari laman NHS, kanker prostat mungkin tidak menimbulkan gejala pada tahap awal. Namun, kanker prostat lebih lanjut dapat menimbulkan gejala seperti kesulitan untuk buang air kecil, penurunan kekuatan dalam aliran urin, ada darah dalam urin, ada darah dalam air mani, tulang terasa sakit, penurunan berat badan, dan disfungsi ereksi.
Hingga kini masih tidak jelas apa yang menyebabkan kanker prostat. Dokter biasanya mengetahui bahwa kanker prostat dimulai saat sel-sel di prostat mengembangkan perubahan dalam DNA. DNA sel memiliki instruksi yang memberitahu sel apa yang harus dilakukan.
Prubahan tersebut dapat memberi tahu sel untuk terus tumbuh dan membelah lebih cepat daripada sel normal. Sel-sel abnormal ini dapat terus hidup sementara sel-sel lain justru mati.
Jika ada akumulasi sel-sel abnormal membentuk tumor, maka dapat tumbuh menyerang jaringan di dekatnya. Selanjutnya, beberapa sel abnormal dapat pecah dan menyebar ke bagian tubuh lainnya.
Meski begitu ada beberapa faktor yang dapat meningkatkan terjadinya risiko kanker prostat meliputi:
Risiko terkena prostat semakin meningkat seiring bertambahnya usia. Biasanya kanker prostat dialami setelah usia 50 tahun.
Jika kerabat sedarah seperti orang tua, saudara kandung, dan anak didiagnosis menderita kanker prostat, maka risiko Anda bisa meningkat. Selain itu, jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gen yang meningkatkan risiko kanker payudara (BRCA1 atau BRCA2) atau riwayat keluarga kanker payudara yang sangat kuat, risiko kanker prostat Anda mungkin lebih tinggi.
Orang yang mengalami obesitas mungkin memiliki risiko lebih tinggi terkena kanker prostat dibandingkan dengan orang yang dianggap memiliki berat badan yang sehat, meskipun penelitian memiliki hasil yang beragam. Pada orang gemuk, kanker lebih cenderung menjadi lebih agresif dan lebih mungkin untuk kembali setelah pengobatan awal.
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Justina Nur Landhiani pada 04 Nov 2021