Dolar AS
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Nilai kurs rupiah berpotensi melemah lagi seperti pada perdagangan kemarin di tengah kekhawatiran akan kondisi perbankan Amerika Serikat (AS) dan perlambatan ekonomi China.
Menurut data perdagangan Bloomberg, Jumat, 12 Mei 2023, nilai kurs rupiah dibuka melemah 40 poin ke posisi Rp14.761 per-dolar AS.
Pada perdagangan sebelumnya, Kamis, 11 Mei 2023, nilai kurs rupiah ditutup melemah di level Rp14.721 per-dolar AS.
Analis PT Sinarmas Futures Ariston Tjendra mengatakan, kurs rupiah berpeluang melemah terhadap dolar AS hari ini.
Penguatan dolar AS bisa terjadi karena mata uang negeri Paman Sam itu kembali mengukuhkan posisinya sebagai aset safe haven.
Hal tersebut didorong oleh kekhawatiran perbankan AS yang kembali menyeruak setelah saham PacWest Bank jatuh hingga 20% pada perdagangan kemarin.
Tidak hanya itu, perlambatan aktivitas ekonomi di China pun menjadi indikator yang dapat turut melemahkan rupiah karena Indonesia adalah salah satu mitra dagang terbesar negeri Tirai Bambu.
Impor China pada April 2023 mengalami penurunan yang signifikan sementara ekspor mengalami kenaikan dengan kecepatan yang lambat.
Hal tersebut mengindikasikan lemahnya permintaan dari China sehingga dapat berdampak kepada negara-negara yang menjadi mitra dagang negara tersebut.
Impor China pada April 2023 mengalami penurunan 7,9% secara tahunan, jauh lebih dalam dibanding penurunan 1,4% pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, ekspor China meningkat 8,5% secara tahunan, namun pertumbuhannya melambat dari 14,8% pada bulan lalu.
"Penguatan dolar AS bisa juga karena ada indikasi bahwa bank sentral AS belum memikirkan opsi pemangkasan suku bunga acuannya. Sentimen tersebut bisa membuat rupiah melemah hari ini," ujar Ariston kepada TrenAsia, Jumat, 12 Mei 2023.
Menurut Ariston, untuk perdagangan hari ini, Jumat, 12 Mei 2023, nilai kurs rupiah berpotensi melemah ke arah Rp14.750 per-dolar AS dengan potensi resistance di kisaran Rp14.700 per-dolar AS. (*)