Penulis:Eva Pardiana
TULUNGBUYUT – Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun meminta seluruh elemen di perusahaan untuk menghayati peran, fungsi, dan visi misi dalam bekerja. Ia mengatakan, PTPN I Regional 7 sebagai badan usaha milik negara (BUMN) tidak sekadar mencari keuntungan material, tetapi memiliki misi yang lebih sistematis untuk kemaslahatan dan keberlangsungan bangsa.
“Kalau sekadar mencetak untung, PTPN bisa dengan mudah. Misi pemerintah melalui PTPN, termasuk PTPN I Regional 7 ini lebih dari itu. Kita diberi amanah untuk membangun ekosistem ekonomi melalui usaha perkebunan yang bisa menciptakan lapangan kerja luas, membuka ekonomi wilayah, dan mewariskan kepada anak cucu kita. Oleh karena itu, cintai pekerjaan ini, sayangi perusahaan sehigga bisa sustainable untuk generasi selanjutnya,” kata Tuhu Bangun.
Pernyataan itu disampaikan Tuhu Bangun saat menginspeksi kinerja lini lapangan di Kebun Tulungbuyut, Selasa malam (14/8/2024). Ia mennijau pabrik pengolahan karet, dan melihat proses sadap para pekerja di Afdeling 3 di Kebun yang berada di Kabupaten Way Kanan itu.
Tuhu Bangun kemudian didampingi Manajer Kebun Tulungbuyut Arifin Lubis dan para asisten harus menunggu sampai dini hari karena proses sadap karet berlangsung mulai jam 01.00 sampai jam 03.00 Tuhu mengadakan memberi motivasi dan arahan kepada para asisten, mandor, dan beberapa penyadap terkait dengan prospek dan kinerja perusahaan.
Pada kesempatan itu, Tuhu Bangun mengapresiasi manajemen Kebun Tulungbuyut yang bergerak progresif mengejar ketertinggalan, terutama pada aspek produksi. Ia mengatakan, evaluasi kinerja secara berkala dan keterbukaan hati untuk menerima masukan serta berani meniru pihak lain yang berhasil adalah sikap yang bijak. Salah satunya adalah mengikuti jejak beberapa kebun yang melakukan sadap malam.
“Evaluasi itu penting untuk memperbaiki keadaan. Melihat prestasi orang lain juga penting untuk memacu diri; orang lain bisa maka kita juga seharusnya bisa. Saya mengapresiasi langkah Kebun Tubu (Tulung Buyut) yang terus berupaya mengejar ketertinggalam. Dan kita bisa melihat hasilnya nyata,” kata dia.
Tuhu Bangun juga menyampaikan terima kasih kepada para penyadap dan para mandor yang membuat prakarsa sadap malam. Namun, ia mengatakan bahwa kebijakan sadap malam merupakan hasil evaluasi oleh para penyadap terhadap pencapaian produksi terbaik.
“Sadap malam ini prakarsa para penyadap untuk mencapai hasil terbaik. Sebab, setelah dianalisis mendalam, siklus deras getah karet terjadi pada malam sampai dini hari. Lalu, para penyadap meminta persetujuan untuk sadap malam. Ini istilahnya kerja shift malam. Jadi, kalau siang mereka free (bebas). Dengan produksi lebih banyak, pendapatan penyadap juga naik,” kata dia.
Sementara itu, Manajer Kebun Tulungbuyut Arifin Lubis menyatakan terima kasih kepada Tuhu Bangun yang memotivasi karyawan hingga begadang sampai pagi di kebun. Ia melaporkan, pada kinerja tahun 2024, setelah melakukan berbagai upaya, termasuk sadap malam, Kebun Tulungbuyut bisa mencapai RKAP. Pencapaian produksi karet sampai akhir Juli 2024 terjadi peningkatan yang signifikan dibanding periode yang sama tahun 2023.
“Alhamdulillah, setelah melakukan berbagai langkah hasil evaluasi dan analisis, produksi karet sampai Juli 2024 tercapai 2.951,4 ton atau 120 persen dibanding tahun 2023 yang hanya tercapai 2.455,4 ton. Demikian juga produktivitasnya, naik dari 527,6 kilogram per hektare menjadi 634,2 kilogram per hektare,” kata dia.
Arifin Lubis juga melaporkan kinerja pabrik karet yang dikelola Kebun Tulung Buyut. Ia menyebut, kinerja pabrik tahun 2024 ini melakukan optimalisasi kapasitas olah RSS yang semula kapasitas terpasang 3 ton per hari, saat ini mampu mengolah rata-rata 4,3 ton per hari.
“Di off farm (pabrik), alhamdulillah juga membaik, Pak. Pencapaian produksi RSS saat ini 141% terhadap target RKAP. Hal ini tentu berdampak terhadap kinerja keuangan Kebun Tubu,” kata dia. (*)