Quadruple Helix Diklaim Bisa Atasi Sampah, Apa Itu?

2023-09-22T07:33:46.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

IMG_2546.webp

JAKARTA - Masalah sampah telah menjadi tantangan global yang semakin kompleks seiring dengan pertumbuhan penduduk yang pesat dan pola pengelolaan sampah yang belum optimal. Permasalahan ini menuntut perhatian serius dari berbagai pihak, termasuk pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta, untuk mencari solusi yang lebih berkelanjutan.

Sampah merupakan dampak dari gaya hidup modern dan konsumsi yang tinggi. Pengelolaan sampah konvensional dengan pola kumpul-angkut-buang seringkali memerlukan Tempat Pemrosesan Akhir (TPA) yang luas untuk menampung jumlah sampah yang terus meningkat. Namun, pendekatan ini tidak lagi cukup untuk mengatasi masalah ini secara menyeluruh.

Untuk menghadapi tantangan ini, diperlukan pendekatan yang lebih holistik dalam pengelolaan sampah. Tidak hanya melibatkan pemanfaatan kembali sumber daya di lokasi penimbunan atau pembuangan akhir, tetapi juga penekanan pada pengelolaan material yang bertanggung jawab.

Salah satu kunci sukses dalam pengelolaan sampah adalah keterlibatan aktif masyarakat. Ketika masyarakat terlibat secara langsung dalam pengelolaan sampah, mereka memiliki potensi untuk mengurangi jumlah sampah yang akhirnya masuk ke TPA. Ini juga dapat meningkatkan kesadaran dan tanggung jawab individu terhadap sampah yang dihasilkan.

Selain itu, penting untuk memahami bahwa pengelolaan sampah yang berkelanjutan juga dapat mendukung pertumbuhan ekonomi. Hal ini tercermin dalam konsep ekonomi sirkular, di mana prinsip-prinsip seperti pemulihan, daur ulang, penggunaan kembali, dan pengurangan memainkan peran kunci. Prinsip-prinsip ini sejalan dengan prinsip pengelolaan sampah yang berkelanjutan.

“Pengelolaan sampah dengan melibatkan masyarakat ini dapat diperkuat dengan implementasi model Quadruple helix pengelolaan sampah. Quadruple helix pengelolaan sampah adalah konsep kolaboratif yang jaringannya menghubungkan peran pemerintah, akademisi, industry atau bisnis dan masyarakat menjadi salah satu kekuatan dalam pengelolaan sampah yang berkelanjutan" Ujar Arief Budihardjo, Guru Besar Undip , Dilansir undip.ac.id, Kamis, 21 September 2023. 

Melalui pemulihan dan daur ulang, material yang sebelumnya dianggap sebagai sampah dapat diubah menjadi sumber daya berharga. Penggunaan kembali dan perbaikan mengurangi jumlah barang yang dibuang, sementara pengurangan dan pemikiran ulang mengajak kita untuk meminimalkan sampah dari awal.

Dalam upaya mengatasi masalah sampah yang semakin kompleks, penting untuk berkolaborasi lintas sektor dan melibatkan semua pemangku kepentingan. Hanya dengan pendekatan yang komprehensif dan berkelanjutan kita dapat bergerak menuju pengelolaan sampah yang lebih baik, menjaga lingkungan, dan mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.(*)