Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
PESAWARAN – Di hadapan puluhan pejabat, tokoh masyarakat, tokoh adat, dan masyarakat Kabupaten Pesawaran, PTPN I Regional 7 menyatakan konsisten melaksanan visi dan misi perusahaan sebagaimana tertuang dalam Trilogi Pembangunan. Yakni, mendukung mewujudkan stabilitas nasional yang dinamis, pertumbuhan ekonomi, dan pemerataan pembangunan dan hasil-hasilnya.
Penegasan itu disampaikan SEVP Operation PTPN I Regional 7 Wiyoso saat memberi sambutan pada acara syukuran pencapaian kinerja PTPN I Regional 7 Kebun Way Lima, Pesawaran, Lampung, Kamis (5/12/2024). Ia mengatakan, kehadiran perusahaan BUMN Perkebunan di seluruh Indonesia, termasuk di Lampung, merupakan ikhtiar pemerintah untuk mendistribusikan kemajuan bangsa melalui PTPN, termasuk PTPN I Regional 7.
Menjelaskan korelasi Trilogi Pembangunan yang dicanangkan pada masa Orde Baru dengan kiprah PTPN I Regional 7 saat ini, Wiyoso menyatakan bahwa sampai saat ini perusahaan masih dan terus memegang teguh komitmen itu. Ia menyebut asas manfaat dari keberadaan PTPN I Regional 7 sangat besar dan mengakar bagi masyarakat sekitar.
“PTPN I Regional 7 yang sebelumnya bernama PTPN VII ada di Lampung, Sumsel, dan Bengkulu. Di Lampung saja kami punya delapan kebun dengan pabriknya. Ada ribuan tenaga kerja terserap dengan upah standar. Ribuan batih (anggota keluarga) ikut menikmati. Ekonomi kawasan menggeliat karena uang beredar cukup besar. Ini salah satu turunan dari misi Trilogi Pembangunan,” kata SEVP kader Regional 7 ini.
Berkaitan dengan itu, Wiyoso mewakili manajemen menyampaikan terima kasih kepada stakeholder, Pemda Kabupaten Pesawaran, Kepolisian, TNI, dan aparat lainnya atas kerjasamanya yang harmonis selama ini. Ia mengatakan dukungan dan support dari parapihak itu sangat dibutuhkan terus di masa mendatang sehingga tercipta sinergi yang saling menguntungkan.
Acara syukuran di Kebun Way Lima digelar berkaitan dengan prestasi Unit Kerja yang berada di Kecamatan Gedong Tataan ini memperoleh predikat Kebun Produktif Terbaik Dua Nasional pada gelaran PTPN Award 2024. Hadir pada acara itu, Region Head PTPN I Regional 7 Tuhu Bangun, Region Head PTPN IV Regional 7 Denny Ramadhan yang didampingi SEVP Operation Oshutri Anwar dan SEVP Business Support Bambang Eko Prasetyo. Para Kepala Bagian dan Manajer Kebun di Wilayah Lampung juga tanpak hadir.
Dari stakeholder, Bupati Pesawaran menyampaikan sambutan tertulis yang dibacakan Staf Ahli Bidang Kemasyarakatan Joni Amarzoni. Kapolres Pesawaran dan Kapolres Tanggamus mengutus Kabag. Ops pada acara ini. Beberapa tokoh adat dari Majelis Penyimbang Adat Lampung (MPAL) Pesawaran juga hadir bersama para tokoh. Semua Kepala Desa dari dersa penyangga, antara lain Desa Cipadang, Sukadadi, Padang Manis, Pampangan, dan Padangratu juga tampak hadir.
Di sela acara, forum ini juga diselingi penyerahan santunan kepada 50 anak yatim piatu dari beberapa desa penyangga. Juga penyerahan reward dari perusahaan untuk pekerja penderes atau penyadap yang berprestasi di lingkup Kebun Way Lima.
Pada pengantarnya, Manajer Kebun Way Lima Sasmika Dwi Suryanto menyatakan apresiasi yang tinggi kepada masyarakat sekitar kebun, para tokoh formal maupun informal, para stakeholder yang selama ini menjadi mitra produktif pada proses bisnis perusahaan. Ia menyebut para pihak tersebut sebagai tetangga rasa saudara yang memberikan masukan, dukungan, perhatian, bahkan ikut menjaga aset yang berada di wilayah ini.
“Kami menyampaikan terima kasih yang amat sangat kepada Bapak Ibu semua tetangga kami yang sudah menjadi seperti saudara. Tanpa dukungan bapak ibu semua, kami sulit untuk bisa memberi manfaat untuk masyarakat sekitar. Kami sangat berharap harmoni yang terbangun ini terus dipertahankan dan langgeng sehingga maslahat dunia akhirat,” kata Manajer yang juga Ketua Umum Serikat Pekerja Perkebunan Nusantara (SPPN) VII ini.
Pada sambutan tertulisnya, Bupati Pesawaran Dendi Romadhona juga menyampaikan pujian kepada PTPN I Regional 7. Hari ini di acara syukuran ini, kata Dendi, menjadi salah satu bukti bahwa PTPN I Regional 7 memberi manfaat kepada masyarakat sekitar.
Joni Amarzoni, sebagaimana sambutan Bupati mengatakan, bentuk dari dampak positif dan manfaat dari PTPN I Regional 7 tercermin dari kehidupan masyarakat di sekitarnya. Antara lain, kesejahteraan masyarakat meningkat, terjadi hubungan saling menguntungkan, ada pendapatan Asli Daerah (PAD) yang masuk ke pemerintah, menyerap tenaga kerja lokal dengan upah sesuai ketentuan dan lingkungan masyarakat yang aman, damai, dan tenang.
“Beberapa ciri itu ada semua di sini. Di tempat yang terdapat PTPN beroperasi, masyarakatnya terlihat lebih tenang, aman, dan sejahtera. Itu karena ada simbiosis mutualisme antara perusahaan dengan masyarakat lingkungannya,” kata dia.
Acara syukuran diakhiri dengan tausiah dan doa yang disampaikan Ustaz Aidi Afrian atau yang lebih akrab disapa Ustaz Edison dari Dewan Dakwah Indonesia Lampung. Dalam ceramahnya, Mudir pada Pondok Pesantren Tahfidz Qur’an Bandar Lampung itu mengulas tentang pentingnya rasa syukur sebagaimana yang diriwayatkan Nabi Sulaiman di dalam Alqur’an.
Secara runut dai dengan reputasi nasional itu mengungkap tahapan-tahapan nabi Sulaiman dalam memuji Allah SWT dan meminta ampunan untuk kebaikan kehidupan setelah kematian. Meskipun seorang Nabi mendapat garansi keselamatan di akhirat, kata Edison, beliau tetap meminta dan berdoa dengan sepenuh pengharapan agar Tuhan ridho atas apa yang diperbuatnya.
“Seorang Nabi itu ma’shum, dijamin keselamatan akhiratnya, tetapi beliau Nabi Sulaiman tetap berdoa dengan sungguh-sungguh. Dalam surat An’naml ayat 19 Alqur’an disebutkan, beliau bersyukur dan mohon diampuni segala dosa diri dan dosa orang tuanya. Demikian seterusnya diampuni dosa anak keturunannya. Dan berdoa agar akhir dari kehidupannya husnul khotimah,” kata dia.
Memaknai agenda syukuran yang dihelat PTPN I Regional 7 Kebun Way Lima, Edison memberikan banyak ilustrasi tentang betapa rasa syukur itu sering dan banyak dilupakan. Ia menyebut kehidupan saat ini jauh lebih baik ketimbang masa-masa dia kecil dulu. “Di masa kecil sampai remaja, saya nggak kebayang bisa beli motor, apalagi mobil.
Sekarang, hampur di setiap rumah punya motor, mobil, rumah yang bagus, makanan dan persediaan yang cukup, dan segala fasilitas ada. Demikian juga dengan fasilitas-fasilitas lain, semua ada. Yang jarang ada bahkan tidak ada, adalah rasa syukur. Nah, syukuran kali ini kiranya dicatat Allah SWT. sebagai salah satu bentuk kepasrahan kita kepada Allah SWT.,” kata dia. (*)