Penulis:Eva Pardiana

BANDUNG – PT Geo Dipa Energi, mitra PTPN I yang mengelola energi panas bumi di kawasan Kebun Teh Rancabali, meluncurkan Program Kadieu. Program pemberdayaan masyarakat ini memanfaatkan energi panas bumi secara langsung dan berhasil memantik kreativitas warga dalam mengembangkan usaha. Berbagai kegiatan ekonomi baru pun tumbuh, sehingga meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar.
Kadieu, yang dalam bahasa Sunda berarti “kemari” atau “ke sini”, merupakan akronim dari Kampung Direct Used. Secara harfiah, konsep ini menggambarkan komunitas desa yang memanfaatkan energi panas bumi secara langsung dari pengelolaan PT Geo Dipa Energi.
Program Kadieu merupakan inisiatif Corporate Social Responsibility (CSR) transformatif yang bertujuan mengoptimalkan potensi panas bumi untuk masyarakat. General Manager PT Geo Dipa Energi (Persero) Unit Patuha, Ruly Husnie Ridwan, menjelaskan bahwa Kadieu lahir dari semangat mendukung sektor pertanian, pengolahan hasil bumi, UMKM, serta pengembangan eduwisata berbasis lingkungan di tingkat desa.
Ruly menjabarkan bahwa Program Kadieu Patuha merupakan hasil kolaborasi lintas sektor antara Pemerintah Daerah, PT Geo Dipa Energi, dan masyarakat lokal. Program ini telah menghasilkan berbagai fasilitas yang dikelola kelompok masyarakat, seperti pemanfaatan energi panas bumi untuk mengeringkan daun teh, food dehydrator, kolam ikan, dan greenhouse. Energi panas bumi juga digunakan sebagai infrastruktur wisata, termasuk penginapan dan kolam air panas, yang diarahkan untuk pengembangan desa wisata dan berpotensi menjadi sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Alhamdulillah, Analisis Social Return on Investment (SROI) program ini menunjukkan rasio prediktif 1,29:1. Angka ini mengindikasikan bahwa setiap Rp1 yang diinvestasikan diperkirakan menghasilkan nilai sosial sebesar Rp1,29 pada tahun pertama pelaksanaan,” ujar Ruly melalui siaran resmi, Senin (17/11/2025).
Program ini tidak hanya berfokus pada pembangunan fasilitas, tetapi juga pada penguatan kapasitas lokal, penciptaan lapangan kerja, serta pemberdayaan UMKM binaan seperti Saluyu, KSM Zakiyyah Ngajiwa, Pyconon Coffee, dan Jorjoran Production.
Menanggapi Program Kadieu yang digagas mitranya, Direktur Utama PTPN I, Teddy Yunirman Danas, menyampaikan apresiasi. Ia menegaskan bahwa kepedulian mitra kerja PTPN I terhadap lingkungan sekitar merupakan aspek penting yang tercantum dalam perjanjian kerja sama dan menjadi perhatian serius perusahaan.
“Kami di PTPN I menyambut baik dan berkomitmen penuh untuk menjadi bagian dari program luar biasa ini. Lahan HGU Kebun Teh Regional 2 tidak hanya berfungsi sebagai pusat produksi komoditas, tetapi juga sebagai ruang inovasi sosial yang memanfaatkan energi bersih. Kadieu adalah bukti nyata bahwa aset BUMN, melalui sinergi yang tepat, dapat memberikan manfaat langsung dan berkelanjutan bagi peningkatan ekonomi masyarakat di sekitar wilayah operasional kami,” kata Teddy.
Sementara itu, Sekretaris Perusahaan PTPN I, Aris Handoyo, menegaskan bahwa pola kerja sama mitra dengan PTPN I harus selaras dengan visi dan misi perusahaan. Ia menekankan bahwa sebagai BUMN, PTPN I memiliki tanggung jawab moral dan sosial untuk mendukung kesejahteraan masyarakat sekitar.
“Kadieu menunjukkan bahwa sinergi ini sejalan dengan komitmen perusahaan terhadap environmental, social, and governance (ESG). Keterlibatan PTPN I dalam Kadieu memperkuat pilar Social dan Environmental dari strategi ESG kami. Program ini tidak hanya memberdayakan masyarakat melalui pelatihan manajerial dan teknis, tetapi juga mendorong praktik ramah lingkungan, termasuk penggunaan energi panas bumi,” ujarnya. (*)