PTBA Bagikan Deviden 100 Persen dari Laba Bersih

2023-06-16T17:25:34.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan pembagian dividen 100% dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp12,6 triliun yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)
PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan pembagian dividen 100% dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp12,6 triliun yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST)

JAKARTA - PT Bukit Asam Tbk (PTBA) menetapkan pembagian dividen 100% dari laba bersih tahun buku 2022 senilai Rp12,6 triliun yang diputuskan pada Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) pada Kamis, 15 Juni 2023.

"RUPST memutuskan membagikan dividen Rp1.094 perlembar dengan dividend pay out ratio 100 persen," tulis keterangan yang diterima TrenAsia.com, Kamis, 15 Juni 2023.

Sebagai informasi, pada tahun 2022, PTBA mencetak laba bersih senilai Rp12,6 triliun dengan kenaikan hingga 159% dari Rp7,9 triliun pada 2022. Pencapaian laba bersih didukung dengan pendapatan sebesar Rp42,6 triliun atau meroket 146% dari tahun 2021 dengan nilai Rp29,3 triliun.

Sebelumnya, pengamat pasar modal Teguh Hidayat mengatakan, secara historis, PTBA membayar dividen dengan rata-rata rasio sekitar 70%-80% dari laba bersih. Tahun kemarin, perseroan bahkan membagikan dividen dari 100% laba sebesar Rp7,9 triliun untuk tahun buku 2021.

Dengan pencapaian PTBA tersebut, Teguh menilai bahwa perseroan berpotensi untuk kembali membagikan dividen dengan rasio pembayaran 100% dari laba bersih.

Teguh pun mengatakan, dengan menilik laporan arus kas pada tahun 2022, diketahui bahwa PTBA mencatat arus kas bersih dari aktivitas operasional sebesar Rp12,5 triliun dan nyaris setara dengan laba bersih yang dibukukan.

"Kemudian, kita cek posisi aset kas perusahaan, dan angkanya adalah Rp16 triliun atau setara Rp1.388 perlembar saham. Jadi, PTBA punya kas lebih dari cukup untuk bayar dividen Rp1000 perlembar," lanjut Teguh.

Teguh menambahkan, PTBA masih berpotensi membagikan dividen jumbo bahkan jika perseroan sedang membutuhkan uang tunai untuk membayar utang atau melakukan ekspansi.

Namun, jika melihat ke belakang saat PTBA akan mengakuisisi PLTU Pelabuhan Ratu dari PT PLN (Persero), pada saat itu pendanaannya dibantu oleh Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sehingga mengindikasikan bahwa perseroan akan tetap bisa membayar dividen dalam jumlah yang besar.

Kemudian, PTBA juga diproyeksikan Teguh tidak akan ekspansi di sektor batu bara, misalnya dengan mengakuisisi tambang baru, karena dalam jangka panjangnya PTBA akan lebih fokus ke energi terbarukan dan infrastruktur.

"Kesimpulannya, PTBA kemungkinan akan mengumumkan dividen Rp1000 perlembar atau kalau dibuat rentang maka sekitar Rp800-Rp1.100 per lembar," tegas Teguh.

Agenda RUPST

Sebagai informasi tambahan, ada tujuh agenda yang keputusannya akan ditetapkan pada rapat tersebut, yang pertama adalah persetujuan laporan tahunan dan pengesahan laporan keuangan konsolidasian perseroan, termasuk juga persetujuan laporan pengawasan dewan komisaris serta pengesaran laporan tahunan keuangan dan pelaksanaan program tanggung jawab sosial dan lingkungan.

Kedua, penetapan penggunaan laba bersih, termasuk ketetapan pembagian dividen untuk tahun buku 2022, dan ketiga adalah penetapan tantiem untuk direksi dan dewan komisaris.

Keempat, persetujuan penunjukan kantor akuntan publik untuk mengaudit laporan keuangan perseroan dan program pendanaan usaha mikro dan usaha kecil tahun buku 2023.

Kellima, persetujuan perubahan anggaran dasar perseroan, keenam, pengukuhan atas Peraturan Menteri BUMN tentang Penugasan Khusus dan program Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan serta tentang Pedoman Tata Kelola dan Kegiatan Korporasi Signifikan BUMN.

Ketujuh sekaligus terakhir, RUPST akan menetapkan persetujuan dalam perubahan susunan pengurus PTBA.(*)