Bank Indonesia
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA – Presiden Joko Widodo mengapresiasi kerja sama dan sinergi antara Kementerian Keuangan (Kemenkeu), Bank Indonesia (BI), Otoritas Jasa Keuangan (OJK), dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) dalam menangani pandemi dan memulihkan ekonomi.
Hal ini disampaikan saat Presiden memberikan arahan pada Pertemuan Tahunan Bank Indonesia Tahun 2021 di Jakarta, Rabu (24/11/2021).
“Kita patut berterima kasih. Jajaran BI, jajaran pemerintah utamanya di Kemenkeu dengan OJK, LPS, komunikasinya sangat baik, sangat baik, bisa saling mengisi. Ada masalah kecil saja langsung ketemu,” ungkap Presiden.
Sinergi baik antar lembaga tersebut terlihat dari pertumbuhan ekonomi yang berada di angka 7,07% pada kuartal ke-2 dan 3,51% pada kuartal ke-3 tahun 2021. Meski sempat mengalami penurunan yang diakibatkan oleh adanya pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat, saat ini aktivitas ekonomi membaik.
“Indeks keyakinan konsumen sudah kembali pada posisi normal kembali seperti sebelum pandemi. Kemudian juga retail sales index juga sudah mulai merangkak naik, menguat seiring dengan pelonggaran mobilitas,” jelas Presiden.
Lebih lanjut Presiden menyampaikan, dari sisi produksi PMI manufaktur saat ini 57,2, lebih tinggi dari sebelum pandemi di angka 51. Ini mengindikasikan jumlah permintaan meningkat, dengan demikian sektor manufaktur, industri, dan pabrik berproduksi.
Sisi penerimaan negara juga menunjukkan peningkatan ditunjukkan dari capaian pajak, bea dan cukai, serta pendapatan negara bukan pajak.
“Tadi pagi saya baru saja mendapatkan laporan dari Bu Menteri Keuangan, capaian dari pajak sangat baik, bea dan cukai juga sangat baik, PNBP juga sudah lebih dari 100%, ini baik semuanya. Tumbuh 18,2 year-on-year, angka yang sangat besar sekali,” pungkas Presiden. (*)