UMKM
Penulis:Chairil Anwar
Editor:Chairil Anwar
BANDAR LAMPUNG — Banyak cara yang dilakukan para pelaku ekonomi untuk tetap bertahan di masa pandemi, salah satunya dengan memperluas pemasarannya dengan pasar digital. Terbukti, di Indonesia yang mampu bertahan menghadapi terpaan badai pandemi adalah usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM).
Melihat potensi itu, pemerintah melalui Kementerian BUMN telah menggagas terbentuknya suatu wadah pasar digital bagi UMKM yang mudah diaplikasikan melalui gawai. Aplikasi yang diharapkan dapat membantu pengembangan dan memperluas pasar bagi pelaku UMKM itu bernama PaDi UMKM.
PLN UID Lampung bersama Rumah BUMN Bandar Lampung yang beranggotakan 1.122 UMKM telah melakukan pelatihan dan pembinaan sejak 2017. PLN UID Lampung optimistis dengan hadirnya aplikasi PaDi dapat membantu UMKM dalam memperluas pasarnya.
“Kami sangat optimistis aplikasi PaDi UMKM ini akan membantu terutama bagi 1.122 UMKM binaan Rumah BUMN. Jika pasarnya semakin luas, pastinya akan memengaruhi peningkatan pendapatan para pelaku UMKM,” ujar Elok Faiqoh Saptining Ratri, manajer komunikasi dan TJSL PLN UID Lampung, Kamis, 24 Maret 2022.
Jumlah keikutsertaan pelaku UMKM yang tergabung di Rumah BUMN Bandar Lampung dalam menggunakan aplikasi PaDi UMKM ini masih belum maksimal. Namun, saat ini menunjukkan tren yang positif dengan terus bertambahnya pengguna aplikasi yang tergabung dalam Rumah BUMN Bandar Lampung.
Dia menambahkan adanya aplikasi PaDi UMKM ini diharapkan UMKM yang tergabung di dalam Rumah BUMN dapat memanfaatkan kemudahannya sehingga memperluas pemasaran produknya melalui platform digital ini.
Selain itu, Elok juga mengajak kepada masyarakat atau warganet untuk membeli produk-produk UMKM dan bertransaksi melalui kemudahan aplikasi PaDi UMKM.
Sementara itu, Iskandarsyah, salah seorang anggota Rumah BUMN, mengatakan sejak bergabung di Rumah BUMN pada tahun 2018, ia telah mendapatkan banyak manfaat mulai dari pelatihan, sosialisasi, serta kegiatan-kegiatan seminar yang semuanya bertujuan meningkatkan kapasitas dan kapabilitasnya sebagai pelaku usaha kecil.
"Menariknya di Rumah BUMN ini, yaitu saat kami menghadapi kendala dalam usaha, Rumah BUMN telah membantu kami dalam mencari solusinya, " ujar Iskandarsyah sebagai pelaku UMKM produsen kopi kemasan.
Terkait penggunaan platform digital, Iskandarsyah yang juga sebagai pemilik Rumah Produksi Kopi Anjosia merasa sangat senang dengan adanya PaDi UMKM.
"Sebagai produsen biasanya terfokus pada bagaimana menciptakan produk yang berkualitas, terkadang pemasaran dan penjualan menjadi masalah. Dengan PaDi UMKM ini, terbuka peluang yang sangat baik karena kami dapat berinteraksi lebih luas," pungkasnya. (CA)