UMKM
Penulis:Redaksi
Editor:Redaksi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) mencatat penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) pada Juli 2023 lebih kuat dibandingkan dengan bulan sebelumnya.
Per-Juli 2023, penyaluran kredit tercatat sebesar Rp6,6 kuadriliun dengan pertumbuhan 8,5% secara tahunan atau year-on-year (yoy), sedangkan DPK perbankan tumbuh 7,2% yoy.
Pertumbuhan keduanya lebih tinggi dibandingkan dengan bulan sebelumnya. Pada Juni 2023, kredit dan DPK tumbuh masing-masing 7,8% yoy dan 6,4% yoy.
Rincian Penyaluran Kredit
Berdasarkan golongan debitur, penyaluran kredit korporasi tercatat sebesar Rp3,4 kuadriliun dengan peningkatan 7,4% yoy. Sedangkan kredit perorangan tercatat naik 9,5% yoy ke angka Rp3,2 kuadriliun.
Sementara itu, berdasarkan jenis penggunaannya, pertumbuhan paling tinggi berada di segmen kredit konsumsi dengan kenaikan 9,4% yoy di angka Rp1,9 kuadriliun.
Kenaikan kredit konsumsi paling tinggi terjadi pada jenis kredit kendaraan bermotor dengan pertumbuhan 16,1% yoy walaupun melambat dari 17,4% yoy pada bulan sebelumnya.
Kemudian, kredit investasi tumbuh 8,4% yoy menjadi Rp1,73 kuadriliun sementara kredit modal kerja (KMK) tumbuh 8,1% yoy ke Rp2,96 kuadriliun.
Rincian Penghimpunan DPK
Perkembangan DPK pada Juli 2023 terutama ditopang oleh DPK Korporasi yang naik 10,8% yoy, sedangkan DPK perorangan naik 4,2% yoy.
Ditinjau dari jenis simpanan, DPK giro untuk mata uang rupiah melesat hingga 7,8% yoy, menguat dari 4,3% yoy yang tercatat pada bulan sebelumnya.
Secara keseluruhan, giro naik 13% yoy di angka Rp2,29 kuadriliun, lebih tinggi dari pertumbuhan 9,5% yoy pada bulan sebelumnya.
Sementara itu, giro perorangan pada Juli 2023 mengalami koreksi 0,7% yoy setelah pada bulan sebelumnya mencatat kenaikan 1% yoy.(*)