Perjalanan Gopay Sejak Pertama Kali Diluncurkan

2023-08-03T12:18:32.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

IMG_1176.webp

JAKARTA - GoPay yang sebelumnya merupakan fitur dari platform Gojek kini telah diresmikan menjadi aplikasi tersendiri dengan fitur-fitur ekslusif.

Sebelum akhirnya diresmikan menjadi aplikasi pada Rabu, 26 Juli 2023, GoPay sendiri sebenarnya sudah ada sejak tujuh tahun yang lalu, tepatnya pada 2016.

Berikut ini perjalanan GoPay dari awal didirikan hingga resmi diluncurkan sebagai aplikasi.

Peluncuran dan Akuisisi (2016-2017)

President Financial Technology PT GoTo Gojek Tokopedia Tbk Hans Patuwo mengatakan, pada awal diluncurkan, GoPay yang merupakan merek dari PT Dompet Anak Bangsa dirancang untuk menjadi solusi pembayaran yang awalnya ditargetkan untuk pelanggan dan mitra pengemudi.

Menurut Hans, sebelum adanya GoPay, pelanggan dan mitra seringkali kesulitan untuk bertransaksi via uang tunai, entah itu karena repot menghitung ataupun terkait dengan uang kembalian.

"GoPay diluncurkan untuk menurunkan ketidaknyamanan dalam transaksi ini," ujar Hans dalam acara peluncuran aplikasi GoPay di Jakarta, Rabu, 26 Juli 2023.

Pada akhir 2016, Gojek mengakuisisi Ponselpay, perusahaan finansial milik MVComerce yang telah mengantongi lisensi uang elektronik atau e-money dari Bank Indonesia (BI).

Kemudian, pada 2017, Gojek pun melakukan akuisisi terhadap tiga perusahaan fintech, yaitu Kartuku, Midtrans, dan Mapan.

Aldi Haryopratomo yang sebelumnya menjadi founder dari Mapan pun diangkat menjadi Chief Executive Officer (CEO) untuk unit bisnis GoPay yang dibentuk dari akuisisi tersebut.

Kode QR dan GoPaylater (2018-2019)

Sampai 2017, GoPay hanya digunakan sebagai pembayaran nontunai dalam layanan Gojek. Barulah pada tahun 2018 GoPay didorong untuk dapat diakses untuk khalayak luas dan dapat digunakan sebagai metode pembayaran di luar layanan Gojek.

Pada Mei 2018, GoPay menjadi uang elektronik pertama di Indonesia yang menghadirkan layanan dengan penggunaan kode Quick Response (QR) dengan memfokuskan kepada penjual makanan.

Kemudian, jangkauan transaksi GoPay pun terus diperluas hingga menyentuh sarana transportasi publik hingga pembayaran zakat.

Pada September 2019, GoPaylater pun diluncurkan sebagai layanan buy now pay later (BNPL). GoPaylater ini diluncurkan sebagai produk yang dioperatori oleh  PT Mapan Global Reksa (Findaya) yang merupakan bagian dari grup Mapan yang sebelumnya telah diakuisisi Gojek.

Perluasan Jangkauan Transaksi (2019-2020)

Pada rentang 2019 hingga 2020, fungsi pembayaran GoPay terus diperluas hingga mencakup layanan asuransi melalui GoSure dan layanan investasi melalui GoInvestasi.

Fitur GoTagihan pun terus diperluas dan dapat digunakan untuk membayar tagihan seperti pajak, air, listrik, pulsa, dan lain-lainnya.

Kemudian, GoPay pun dilebarkan lagi sayapnya untuk bisa digunakan sebagai opsi pembayaran di Google Play, Viu, YouTube Premium, hingga Spotifiy.

GoPay juga dikembangkan agar bisa digunakan untuk membayar parkir di pusat-pusat perbelanjaan yang dikelola oleh Secure Parking.

Merger Gojek dan Tokopedia (2021)

Pada 2021, PT Aplikasi Karya Anak Bangsa (Gojek) dan PT Tokopedia memutuskan untuk melakukan peleburan alias merger.

Dengan merger ini, fitur GoPay pun bisa diakses melalui Tokopedia sehingga semakin memperluas inklusi pembayaran yang dihadirkan oleh PT Dompet Anak Bangsa.

Setahun berikutnya, GoPaylater pun bisa digunakan untuk transaksi pembelian di platform e-commerce Tokopedia.

Selain itu, layanan teknologi finansial Gojek dan Tokopedia pun turut digabungkan menjadi GoTo Financial dan mengangkat Hans Patuwo sebagai presiden unit bisnis.

"GoPay hadir di aplikasi Tokopedia pada triwulan ketiga tahun 2021, dan berdirilah GoTo Financial yang menggabungkan semua unit bisnis fintech di dalam satu payung," kata Hans.

GoPaypinjam (2022)

Pada tahun 2022, GoPay mulai mengembangkan bisnis fintech lending atau pinjaman online dengan menjalin kemitraan bersama PT Kredit Pintar.

Layanan GoPaypinjam ini menawarkan pinjaman hingga nominal Rp15 juta dengan pembayaran yang bisa dicicil hingga 12 bulan.

Peluncuran Aplikasi dan Peralihan Operator GoPaylater (2023)

Pada Juli 2023, akhirnya aplikasi GoPay diluncurkan. Layanan GoPay sendiri sebenarnya masih bisa diakses melalui Gojek dan Tokopedia, namun aplikasi diluncurkan dalam rangka mengisi kesenjangan antara pengguna layanan Gojek dan Tokopedia dan masyarakat yang belum terjangkau oleh kedua platform tersebut.

Head of Regulatory and Public Affairs GoTo Financial Budi Gandasoebrata menyampaikan, masyarakat yang sudah nyaman dengan fitur GoPay di aplikasi Gojek dan Tokopedia dipersilakan untuk melanjutkan penggunaan fitur di kedua platform tersebut.

Kendati demikian, ada fitur-fitur ekslusif yang hanya bisa digunakan di aplikasi GoPay, seperti gratis biaya transfer sebanyak 100 kali setiap bulannya, dan transfer dari bank ke bank.

Ia pun menyampaikan bahwa ada sekita 67 juta pengguna yang menggunakan layanan di aplikasi Gojek dan Tokopedia, dan jumlah itu masih jauh dari jumlah penduduk Indonesia yang mencapai lebih dari 270 juta jiwa.

Dengan demikian, aplikasi GoPay diproyeksikan dapat mengisi kesenjangan angka untuk memperluas inklusi layanan yang diberikan oleh ekosistem GoTo.

"Kita bisa memperluas pengguna GoPay di luar 67 juta pengguna Gojek dan Tokopedia," papar Budi seusai acara peluncuran GoPay beberapa waktu lalu.

Selain diluncurkan sebagai aplikasi tersendiri, GoPay pun kini mengalihkan operator dari GoPaylater dari yang sebelumnya dikelola oleh PT Mapan Global Reksa menjadi PT Multifinance Anak Bangsa (MAB).

Notifikasi pun sudah muncul di aplikasi Gojek yang memberitahukan bahwa setelah prores migrasi operator, pengguna hanya bisa menggunakan layanan GoPaylater dari Multifinance Anak Bangsa.

Dikatakan oleh Budi, peralihan ini sendiri diinisiasi dalam rangka memenuhi regulasi tentang layanan paylater yang lebih masuk ke ranah multifinance sehingga PT Mulifinance Anak Bangsa pun lebih cocok untuk layanan ini dibanding PT Mapan Global Reksa yang bergerak di bidang fintech lending.

Budi pun mengatakan, GoPay seterusnya akan mengeluarkan produk-produk keuangan berdasarkan kebutuhan pengguna untuk memperluas layanan yang lebih inklusif di Indonesia.(*)