Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Bank Indonesia (BI) menyampaikan bahwa intermediasi perbankan terus positif menjaga momentum pemulihan ekonomi. Hal ini tercermin dari penyaluran kredit perbankan yang tumbuh 9,93% secara tahunan (yoy) pada Maret 2023.
Gubernur BI Perry Warjiyo mengatakan, pertumbuhan kredit yang tinggi ini didorong kondisi likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit perbankan yang masih longgar.
"Pertumbuhan kredit atau pembiayaan juga ditopang oleh peningkatan permintaan korporasi dan rumah tangga seiring dengan kinerja usaha korporasi dan UMKM, serta konsumsi rumah tangga yang terus terjaga," kata Perry dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) Selasa, (18/4).
Perry menyampaikan bahwa pada segmen UMKM, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut, yaitu mencapai 8,63% yoy pada Maret 2023. Hal tersebut didukung realisasi penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) sebesar Rp 30,31 triliun hingga 31 Maret 2023.
Sementara itu, permodalan perbankan juga dalam kondisi yang kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) sebesar 26,02% pada Februari 2023. Risiko kredit juga terkendali, tecermin dari rasio kredit bermasalah atau Non Performing Loan (NPL) yang rendah, yaitu 2,58% (bruto) dan 0,75% (neto) pada Februari 2023.
Likuiditas perbankan pada Maret 2023 juga terjaga didukung pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 7,00% yoy. Hasil stress test Bank Indonesia juga menunjukkan ketahanan perbankan Indonesia yang kuat.
"Ke depan, Bank Indonesia terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko ekonomi domestik dan global, yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan," kata Perry.
Selain itu, BI juga akan terus mendorong intermediasi perbankan terutama kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit atau pembiayaan hijau, guna mengakselerasi pemulihan ekonomi.
"Dengan memperhatikan perkembangan dan upaya sinergis yang dilakukan, pertumbuhan kredit pada 2023 sesuai dengan prakiraan sebelumnya yaitu dalam kisaran 10%-12%," pungkas Perry.(*)