BRI
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARATA - Prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) muncul karena sebuah kesadaran jika suatu usaha bisnis dijalankan tidak hanya dengan meraup keuntungan.
Suatu usaha dijalankan juga harus memperhatikan sektor lainnya yakni lingkungan, masyarakat, serta dampak yang ditimbulkan baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Guna menjaga keberlangsungan dan keberlanjutan hal tersebut, perusahaan didorong untuk menarapkan tiga pilar dari prinsip ESG yang meliputi environmental (lingkungan), social (sosial), dan governance (tata kelola). Upaya penerapan prinsip ESG oleh setiap perusahaan juga didorong pemerintah selaku regulator dan pemegang kekuasaan agar setiap investasi yang dilakukan selalu mengedepankan lingkungan dan masyarakat.
Industri Consumers Good memainkan peran penting dalam menggerakkan sektor roda perekonomian pada masyarakat. Peran penting ini mendorong perusahaan pada Industri Consumers Good untuk menerapkan prinsip ESG tanpa terkecuali. Konsumen pada industri ini memiliki kecendurungan untuk memilih produk dari perusahaan yang menerapkan prinsip ESG pada lini usahanya.
Salah satu tantangan yang dihadapi oleh Industri Consumers Good berkaitan dengan lingkungan. Keberadaan industri ini memiliki dampak besar bagi keberlanjutan lingkungan karena hampir setiap proses yang terjadi selalu berkaitan secara langsung dengan lingkungan.
Tidak jarang pada industri ini kurang memperhatikan keberlangsungan lingkungan dalam jangka panjang pada tahap produksi. Pengolahan limbah yang kurang memadai seringkali menghantui keberlangsungan dari lingkungan. Selain hal itu, pembuangan gas sisa hasil produksi turut berkontribusi dalam peningkatan emisi gas karbon pada udara.
Diluar proses produksi, terdapat hal lain yang memiliki andil banyak terhadap potensi terjadinya kerusakan lingkungan. Penggunaan kemasan sekali pakai dan sulit terurai oleh industri Consumers Good menjadi permasalahan serius karena dalam jangka panjang dapat menimbulkan kerusakan bagi lingkungan. Hal ini karena penggunaan kemasan sekali pakai dalam produk akan menimbulkan tumpukan sampah dan limbah di kemudian hari
Dewasa ini, isu mengenai lingkungan sudah menjadi topik yang hangat diperbincangkan oleh konsumen pada industri Consumers Good. Konsumen kini tidak hanya sekedar membeli barang kebutuhan.
Kesadaran mulai terbangun untuk menggunakan produk-produk yang ramah terhadap lingkungan. Kondisi demikian pada akhirnya menuntut pada perusahaan yang bergerak di Industri Consumers Good guna menerapkan prinsip ESG pada semua lini usaha.
Penerapan prinsip ESG oleh Industri Consumers Good pada sektor lingkungan dapat dilakukan dengan pengolahan limbah yang tepat tanpa mencemari lingkungan sekitar serta mengurangi tingkat emisi dan gas karbon pada udara.
Selanjutnya, penggunaan kemasan beralih pada kemasan yang dapat didaur ulang sehingga dapat mengurangi sampah yang menumpuk. Perusahaan harus mengimplementasikan dan memperkuat prinsip ini pada bisnis usahanya jika ingin mencapai kesuksesan dan tujuannya dalam jangka panjang. (*)