Peningkatan Transaksi Digital Tahun 2023 Diprediksi Masih Berlanjut

2023-01-31T05:14:37.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Peningkatan transaksi ekonomi keuangan digital (EKD) diprakirakan terus berlanjut pada 2023.
Peningkatan transaksi ekonomi keuangan digital (EKD) diprakirakan terus berlanjut pada 2023.

JAKARTA - Peningkatan transaksi ekonomi keuangan digital (EKD) diprakirakan terus berlanjut pada 2023. Hal ini didukung dengan kebijakan Bank Indonesia (BI) untuk mengakselerasi dan memperkuat integrasi ekosistem EKD.

Menurut Gubernur Bank Indonesia (BI), Perry Warjiyo, adopsi penggunaan e-commerce diprakirakan akan semakin memperluas dan meningkat hingga mencapai Rp533 triliun pada 2023. Hal ini akan didukung oleh perluasan adopsi digital masyarakat dan peningkatan transaksi merchant.

"Kemudian perluasan infrastruktur sistem pembayaran digital, yang salah satunya terlihat dari peningkatan nilai transaksi BI-FAST yang diprakirakan tumbuh 180% mencapai Rp5.757 triliun," ujarnya dalam acara Peluncuran Laporan Transparansi dan Akuntabilitas BI 2022 secara virtual, Senin, 30 Januari 2023.

Sementara itu, nilai transaksi uang elektronik (UE) pada 2023 diprakirakan akan tumbuh 23,9 persen dengan nilai yang mencapai Rp495 triliun.

Selain itu, transaksi menggunakan kartu, baik debit maupun kredit, diprakirakan juga masih tumbuh positif seiring dengan perubahan preferensi masyarakat atas pembayaran digital dan kembalinya aktivitas belanja masyarakat di pusat perbelanjaan, masing-masing sebesar 2,1 persen dan 20,6% pada 2023.

Dari sisi digital banking, Perry mengatakan strategi layanan digital banking akan terus berkembang. Bank konvensional mengembangkan aplikasi untuk membangun ekosistem digital dengan pengintegrasian fitur lifestyle atau gaya hidup.

"Sementara bank digital mempertahankan fitur layanan keuangan yang sederhana, intuitif dan mudah, dengan memanfaatkan ekosistem digitalnya," jelasnya.

Dengan perkembangan tersebut, nilai transaksi digital banking diprakirakan akan terus meningkat, atau tumbuh 22,1% menjadi Rp64.175 triliun pada 2023.

Dari sisi uang beredar, Perry menyampaikan bahwa Uang Kartal Yang Diedarkan (UYD) pada 2023 diprakirakan naik 7,6% mencapai Rp1.104 triliun.

"BI terus memastikan ketersediaan uang Rupiah dengan kualitas yang terjaga di seluruh wilayah NKRI, termasuk peredaran Uang Rupiah Kertas Tahun Emisi 2022," pungkasnya.(*)