Penerapan ESG di Sektor Ekstraktif jadi Perhatian Para Investor

2023-07-18T09:50:34.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) di perusahaan ekstraktif atau pengelolaan sumber daya alam dinilai menjadi faktor penting bagi para investor.
Penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) di perusahaan ekstraktif atau pengelolaan sumber daya alam dinilai menjadi faktor penting bagi para investor.

JAKARTA—Penerapan prinsip Environmental, Social and Governance (ESG) di perusahaan ekstraktif atau pengelolaan sumber daya alam dinilai menjadi faktor penting bagi para investor. Hal ini lantaran para penanam modal semakin perhatian dengan pengelolaan perusahaan yang tidak merusak lingkungan. 

Staf Khusus Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Bidang Percepatan Tata Kelola Mineral dan Batubara, Irwandy Arif, mengatakan penerapan ESG dalam operasi pertambangan sangat penting diperhatikan untuk menjaga kelestarian lingkungan.

“Terlebih kini para investor semakin mempertimbangkan elemen Sustainable Development Goals dalam evaluasi potensi investasi,” ujarnya dalam keterangan resmi, dikutip Senin 17 Juli 2023. 

Menurut Irwandy, pemerintah telah melakukan beberapa upaya mendorong perusahaan pertambangan dan energi menerapkan prinsip-prinsip good mining practice. Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan misalnya telah menginisiasi Program Kinerja Penilaitan Peringkat Perusahaan Dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (Proper). 

Kementerian ESDM sendiri mempunyai program pemberian penghargaan kepada perusahaan yang telah menerapkan kaidah teknik pertambangan mineral dan batubara. Kegiatan ini menjadi apresiasi pemerintah kepada badan usaha pertambangan dan badan usaha jasa pertambangan yang telah melakukan upaya untuk mematuhi kaidah teknis. 

Selain itu penghargaan juga diberikan bagi perusahaan yang telah melaksanakan konservasi sumberdaya dan cadangan, menciptakan kondisi kerja yang aman, dan perlindungan terhadap lingkungan hidup, dalam rangka mewujudkan praktek pertambangan yang baik atau Good Mining Practices.

Ambar Dwi Cahyani dari Sekretariat Extractive Industries Transparency Initiative (EITI) Indonesia, mengatakan kehadiran Initiative for Responsible Mining Assurance (IRMA) yang menginisiasi prinsip-prinsip ESG sejalan dengan nilai-nilai EITI. 

Menurutnya, EITI merupakan standar global yang mendorong transparansi dan akuntabilitas pendapatan di sektor ekstraktif. Standar EITI memiliki metodologi yang kuat tapi fleksibel untuk memantau dan membuka data dan informasi industri ekstraktif. 

Verifikasi Independen

Standar EITI mendorong akuntabilitas yang dipantau oleh forum Multistakeholder Group (MSG) yang berasal dari perwakilan pemerintah pusat dan pemerintah daerah, perusahaan, dan masyarakat sipil yang dibentuk berdasarkan regulasi untuk membahas dan mengkomunikasikan kemajuan dan temuan-temuan dalam proses transparansi EITI.

Penasihat Senior IRMA, Kristie Disney Bruckner, mengatakan IRMA menawarkan verifikasi pihak ketiga yang independen dan penilaian sertifikasi terhadap standar pertambangan yang mencakup semua standar konprehensif yang menguji seluruh bahan tambang nonenergi. 

Sejauh ini, IRMA telah menjalin kolaborasi dengan lebih dari 50 anggota, termasuk perusahaan pertambangan, perusahaan pembelian, lembaga swadaya masyarakat (LSM), investor, dan sektor keuangan. (*)