Pemprov–Pemkot Perkuat Kerjasama di Bidang Pendidikan, Pengelolaan Sampah, dan Wisata

2025-07-15T09:56:53.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Pertemuan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Lampung, Senin (14/7/2025).
Pertemuan Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Lampung, Senin (14/7/2025).

BANDAR LAMPUNG – Gubernur Lampung Rahmat Mirzani Djausal dan Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana bertemu untuk memperkuat kerja sama antara Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kota dalam sejumlah sektor strategis, yakni pendidikan, pengelolaan sampah, dan pariwisata.

Pertemuan tersebut berlangsung di Ruang Kerja Gubernur, Kantor Gubernur Lampung, Senin (14/7/2025), dan menjadi ruang diskusi terbuka untuk membahas potensi dan tantangan pembangunan di Ibu Kota Provinsi Lampung.

Gubernur Mirza menyampaikan pentingnya peran Kota Bandar Lampung sebagai penggerak utama roda ekonomi provinsi. Ia menyebut bahwa sekitar 60 persen perputaran uang di Lampung terjadi di wilayah ibu kota. Selain itu, 70 persen wisatawan yang datang ke provinsi ini berbelanja di Kota Bandar Lampung.

"Ini menunjukkan betapa strategisnya Bandar Lampung dalam perekonomian daerah. Maka sinergi antara Pemprov dan Pemkot menjadi sangat penting untuk memperkuat pembangunan secara menyeluruh," ujar Mirza.

Di sektor pendidikan, Gubernur menyoroti urgensi peningkatan Indeks Pembangunan Manusia (IPM) seiring kemajuan pembangunan fisik. Ia menilai bahwa Program Sekolah Siger, yang menyediakan pendidikan gratis bagi siswa yang tidak tertampung di SMA negeri, layak mendapat dukungan penuh.

"Saat ini hanya 62 persen lulusan SMP yang melanjutkan ke jenjang SMA, sementara hanya 21 persen lulusan SMA yang melanjutkan ke perguruan tinggi, dan dari sana hanya 3 persen yang mendapatkan pekerjaan di Lampung. Ini menjadi PR bersama untuk kita benahi," katanya.

Gubernur meminta agar data anak-anak putus sekolah di Bandar Lampung dapat dihimpun secara rinci agar intervensi bisa lebih tepat sasaran, sejalan dengan upaya peningkatan kualitas SDM.

Terkait persoalan sampah, Gubernur mengusulkan pengelolaan terpadu antara Kota Bandar Lampung dan Kabupaten Lampung Selatan untuk memenuhi kapasitas 1.000 ton per hari dalam proyek pembangunan TPST (Tempat Pengelolaan Sampah Terpadu) yang telah masuk dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN).

"Kita akan bentuk satuan tugas bersama antara Pemprov, Pemkot Bandar Lampung, dan Pemkab Lampung Selatan untuk mendukung kebutuhan kapasitas tersebut. Selain itu, Pemkot juga kami dorong untuk menyiapkan lahan yang akan kami bantu fungsikan sebagai embung sebagai solusi banjir," jelasnya.

Pada aspek pariwisata, Gubernur mendorong seluruh kepala daerah di Lampung untuk menetapkan zona wisata di wilayah masing-masing. Langkah ini ditujukan untuk menciptakan destinasi wisata Lampung yang terintegrasi dan berkarakter.

"Jika tiap kabupaten/kota menetapkan dan mengembangkan kawasan wisata unggulannya, Pemprov siap mengintegrasikan semuanya dalam satu peta besar pembangunan pariwisata untuk menarik lebih banyak investor," imbuhnya.

Menanggapi hal tersebut, Wali Kota Eva Dwiana menyampaikan apresiasi atas dukungan yang selama ini diberikan Pemprov kepada Kota Bandar Lampung. Ia meyakini bahwa kolaborasi yang solid menjadi kunci dalam menyelesaikan berbagai permasalahan pembangunan di wilayahnya.

"Terima kasih Pak Gubernur atas segala bantuan dan perhatian yang telah diberikan untuk kemajuan Kota Bandar Lampung. Kami siap menjalankan arahan demi kepentingan masyarakat," ucap Eva. (*)