Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDAR LAMPUNG - Program Gerakan Masyarakat Pemasangan Tanda Batas (Gemapatas) 1 juta patok serentak dilakukan oleh Kementerian Agraria dan Tata Ruang/Badan Pertanahan Nasional (ATR/BPN) serentak se-Indonesia.
Program ini juga mendapatkan penghargaan Museum Rekor Dunia Indonesia (MURI).
Provinsi Lampung sendiri mendapatkan kuota 1.300 patok yang dipasang hari ini, sementara 100 patok diantaranya dilakukan di kota Bandar Lampung.
Pemasangan patok melalui Gemapatas sendiri, diharapkan menjadi langkah awal dalam penyelesaian konflik agraria di Lampung, khususnya kota Bandar Lampung.
"Hari ini seluruh daerah di Indonesia pemasangan patok tanah 1 juta, sementara di Provinsi Lampung dapat 1300 patok dan kota Bandar Lampung dapat kouta 100 patok," kata Kepala BPN kota Bandar Lampung Djudjuk Tri Handayani, saat hadiri acara Gemapatas melalui zoom bertempat di Jl.Agrowisata III Kelurahan Beringin Raya, Kecamatan Kemiling, Jumat 3 Januari 2023.
Handayani mengajak pemerintah daerah maupun masyarakat berkewajiban menjaga asetnya berupa tanah dengan memasang patok dibatas tanah masing-masing.
"Bagi yang patoknya sudah hilang, kami menghimbau ke seluruh warga masyarakat yang tanahnya sudah bersertifikat maupun yang belum silakan dipasang patoknya dipojok-pojok tanahnya supaya tidak diambil orang oleh pihak tidak berwenang," ujarnya.
Adapun standard patok yang benar, yakni terbuat dari beton, besi atau pipa paralon dengan panjang sekurang-kurangnya 50 cm dan bergaris tengah sekurangkurangnya 5 cm.
Untuk pemasangannya sendiri jelasnya, pipa paralon dimasukkan ke dalam tanah sepanjang 30 cm, sedang selebihnya 20 cm sebagai tanda di atas tanah.
"Dengan adanya partisipasi aktif dari masyarakat. Kita berharap masyarakat dapat secara langsung melakukan pengamanan aset dengan kepastian batas bidang tanah serta berperan aktif dalam memberantas mafia tanah," tutup Handayani.
Sementara Wali Kota Bandar Lampung Eva Dwiana mengatakan, hari ini Kementrian BPN mendapatkan Muri melalui program pemasangan 1 juta patok.
"Alhamdulillah ditempat kita juga melaksanakan, mudah mudahan dengan daerah seluruh nusantara ini sudah dipatok menjadi solisi permasalahan agraria, supaya tidak ada lagi cekcok tentang kehilangan patok tanahnya, semoga semuanya aman," kata Eva.
Persoalan itu juga jelas Eva, seperti yang dikatakan oleh Menteri ATR/BPN dimana masih banyak sekali mafia tanah diseluruh daerah. (IQB)