Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Nilai kurs rupiah ditutup perkasa dengan penguatan hingga 143 poin pada perdagangan ini setelah pelaku pasar merespon positif revisi Peraturan Pemerintah (PP) tentang Devisa Hasil Ekspor (DHE).
Menurut data perdagangan Bloomberg, Kamis, 12 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup di posisi Rp15.338 per-dolar Amerika Serikat (AS). Pada perdagangan sebelumnya, Rabu, 11 Januari 2023, nilai kurs rupiah ditutup menguat 93 poin di level Rp15.481 per-dolar AS.
Direktur PT Laba Forexindo Berjangka Ibrahim Assuaibi mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) merevisi PP Nomor 1 Tahun 2019 tentang Devisa Hasil Ekspor.
Salah satu yang direvisi dalam PP tersebut adalah aturan soal devisa yang diparkir dalam negeri, dan ada beberapa sektor baru yang masuk ke dalam daftar penempatan DHE tersebut.
"Dengan keluarnya PP tersebut, maka komoditas unggulan yang sekarang sedang menanjak harganya seperti batu bara, timah, dan nikel, maka dolar AS hasil ekspor akan terparkir di bank dalam negeri sehingga mata uang rupiah akan kembali perkasa," ujar Ibrahim dikutip dari riset harian, Kamis, 12 Januari 2023.
Sebelum revisi tersebut, dolar AS hasil ekspor diparkirkan di bank luar negeri sehingga menyebabkan mata uang rupiah terus melemah walaupun neraca perdagangan Indonesia terus membaik dan cadangan devisa pun terus meningkat.
Menurut PP yang sudah direvisi ini, penempatan DHE komoditas dalam rekening DHE komoditas sebagaimana dimaksud wajib dilaksanakan paling lama pada akhir bulan ketiga setelah bulan pendaftaran pemberitahuan pabean ekspor.
Menurut Ibrahim, untuk perdagangan Jumat, 13 Januari 2023, nilai kurs rupiah berpotensi menguat di kisaran Rp15.300-Rp15.400 per-dolar AS. (*)