Pasang Harga IPO Rp1.695, Amman Mineral (AMMN) Berpotensi Raih Rp10,72 Triliun

2023-07-03T11:49:22.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

 PT Amman Mineral Internasional memasang harga initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 perlembar sehingga perusahaan yang nantinya akan melantai dengan kode saham AMMN ini berpotensi meraup dana hingga Rp10,72 triliun.
PT Amman Mineral Internasional memasang harga initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 perlembar sehingga perusahaan yang nantinya akan melantai dengan kode saham AMMN ini berpotensi meraup dana hingga Rp10,72 triliun.

JAKARTA - PT Amman Mineral Internasional memasang harga initial public offering (IPO) sebesar Rp1.695 perlembar sehingga perusahaan yang nantinya akan melantai dengan kode saham AMMN ini berpotensi meraup dana hingga Rp10,72 triliun.

Dikutip TrenAsia.com dari keterbukaan informasi Bursa Efek Indonesia (BEI), Senin, 3 Juli 2023, sebelumnya Amman Mineral menetapkan harga bookbuilding di kisaran Rp1.650-Rp1.775.

Kemudian, pada prospektus terbaru perseroan, Amman Mineral kini menawarkan harga sahamnya di angka Rp1.695 perlembar dan ditawarkan dalam periode 3-5 Juli 2023.

Dalam aksi IPO ini, Amman Mineral menawarkan sebanyak 6,32 miliar lembar saham dengan nilai nominal Rp125 perlembar dan setara dengan 8,8% dari modal ditempatkan dan disetor perseroan.

AMMN pun menyelenggarakan program opsi kepemilikan saham atau management stock ownership plan (MSOP) dengan penerbitan saham sebanyak 602,33 juta lembar.

Untuk melantai di BEI, AMMN didukung oleh CLSA Sekuritas, DBS Vickers, BNI Sekuritas, dan Mandiri Sekuritas untuk berperan sebagai penjamin pelkasana emisi efek.

Sekitar Rp1,78 triliun dari dana IPO akan dimanfaatkan untuk penyetoran modal kepada PT Amman Mineral Industri (AMIN) yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek smelter di Sumbawa Barat, Nusa Tenggara Barat.

Kemudian, sekitar Rp3,04 triliun akan digunakan perseroan untuk melunasi utang kepada PT Amman Mineral Nusa Tenggara, dan sisa dana lainnya akan digunakan untuk penyetoran modal kepada AMNT yang selanjutnya akan digunakan untuk membiayai pengeluaran modal atas proyek ekspansi pabrik konsentrator di Nusa Tenggara Barat dan proyek Pembangkit Listrik Tenaga Gas dan Uap di AMNT yang berlokasi di provinsi yang sama.

Sebelum resmi IPO, pemegang saham Amman Mineral yaitu PT Sumber Gemilang Persada dengan kepemilikan 35,58%, PT Medco Energi Internasional Tbk (MEDC) 23,13%, PT AP Investment 17,08%, PT Alpha Investasi Mandiri 7,86%, PT Pesona Sukses Cemerlang 7,21%, PT Sumber Mineral Citra Nusantara 5,12%, dan PT Medco Services Indonesia 4,02%.

Amman Mineral Internasional sendiri adalah perusahaan holding yang berdomisili di Indonesia dan melakukan bisnis di bidang eksplorasi, pembangunan, penambangan, pemrosesan, dan nantinya akan bergerak juga di aktivitas pengolahan, dan pemurnian di Indonesia melalui perusahaan anak dan entitas asosiasi operasi perseroan. 

Melalui anak perusahaan, yakni PT Amman Mineral Nusa Tenggara, AMMN mengoperasikan tambang tembaga dan emas terbuka yang dikenal sebagai tambang Batu Hijau di Kecamatan Sekongkang, Kabupaten Sumbawa Barat, Provinsi Nusa Tenggara Barat, Indonesia. 

Tambang Batu Hijau memproduksi konsentrat tembaga berkadar tinggi yang sangat bersih serta mengandung emas dan perak sebagai mineral pengikutnya, yang merupakan bahan baku (feedstock) yang sangat diminati oleh smelter di seluruh dunia. Per-31 Desember 2022, tambang Batu Hijau secara kumulatif telah memproduksi 9.400 Mlbs tembaga dan 9,5 Moz emas. (*)