Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
CIKAMPEK - Pembangunan katalis milik PT Katalis Sinergi Indonesia (KSI), perusahaan patungan antara PT Pertamina Lubricants (38%), PT Pupuk Kujang (37%), dan PT Rekacipta Inovasi Institut Teknologi Bandung atau ITB (25%) telah selesai dilaksanakan dan sudah memulai produksinya pada 13 September 2023.
Pabrik Katalis Merah Putih tersebut dibangun dengan kapasitas produksi sebesar 800 ton per tahun. Proses pembangunan dilakukan selama 13 bulan dengan total investasi yang dibutuhkan sekitar Rp286 miliar.
Direktur Utama Pupuk Indonesia, Rahmad Pribadi, menyampaikan dalam pernyataan resmi pada 14 September 2023 di Karawang, bahwa PT Pupuk Kujang, salah satu anak perusahaan Pupuk Indonesia, berperan sebagai investor khususnya dalam penyediaan lahan dan operasional dalam pembangunan pabrik katalis tersebut.
Pabrik ini merupakan bagian dari Proyek Strategis Nasional (PSN) dan berlokasi di lahan seluas 2 hektare yang dimiliki oleh PT Pupuk Kujang di Kawasan Industri Kujang Cikampek, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Rahmad juga menyatakan bahwa pabrik katalis ini akan mendukung pengembangan bahan bakar ramah lingkungan serta energi baru dan terbarukan.
Proyek katalis tersebut merupakan bagian dari roadmap dekarbonisasi dari Pupuk Indonesia melalui anak perusahaannya untuk pengembangan green energy yang sejalan dengan semangat transisi energi yang diangkat oleh berbagai negara di dunia.
Selain itu, pabrik katalis pertama buatan lokal tersebut merupakan salah satu komitmen Pupuk Indonesia dalam program hilirisasi produk sekaligus mendukung kemajuan industri kimia nasional dalam mengurangi ketergantungan katalis impor.
"Pupuk Indonesia akan terus berinovasi mengembangkan chemical business, karena masih banyak bahan baku kimia yang masih harus impor, termasuk produk katalis ini. Padahal Pupuk Indonesia memiliki kemampuan untuk memproduksinya," ujar Rahmad.
“Selain itu, katalis juga bisa dimanfaatkan untuk mempercepat reaksi kimia dalam produksi Amonia dan Asam Sulfat, dimana keduanya merupakan bahan baku produksi pupuk,” kata Rahmad.(*)