PTPN VII
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
TANJUNGBINTANG - Pabrik Pengolahan Karet PTPN VII Unit Kedaton kembali menjadi pemenang di ajang Liga PTPN Award 2023.
Pabrik ini berhasil meraih Juara I Kategori Pabrik Pengolahan Karet Terbaik se PTPN Grup. Penyerahan penghargaan dan hadiah dilakukan di sela Rakor PTPN Group yang dihadiri Dewan Komisaris dan Direksi PTPN Holding dan Dewan Komisaris dan Direksi seluruh anak perusahaan pada akhir Mei lalu.
Manajer PTPN VII Unit Kedaton Moehammad Baasith menerima langsung piala dan hadiah tersebut. Ia mengatakan, hadiah ini adalah hasil kerja keras yang kompak di seluruh elemen pabrik dan kebun di Unit Kedaton yang didukung manajemen PTPN VII serta kebun seinduk.
“Saya hanya mewakili untuk menerima award ini. Sesungguhnya yang berhak menerima adalah kawan-kawan di lini lapangan. Sebab, merekalah yang paling berkeringat sehingga meraih prestasi ini. Kalau ditanya bagaimana bisa berkinerja baik, saya katakan ada pada kekompakan tim kerja,” kata Baasith memberi komentar tentang penghargaan ini beberapa waktu lalu. Penghargaan ini bukan yang pertama bagi Pabrik Karet PTPN VII Unit Kedaton.
Sejak beberapa tahun terakhir pabrik yang mengolah lateks (getah karet cair) menjadi RSS (rubber smoked sheet, karet olahan kualitas premium) ini selalu mendapat predikat juara. Pada 2020, pabrik yang berada di Desa Way Galih Kecamatan Tanjung Bintang ini sudah meraih juara 1 pada ajang yang sama. Tahun 2021 juara ke lima dan tahun 2022 kembali menjadi yang terbaik.
Baasith mengatakan, ukuran paling normatif yang menjadikan pabrik ini juara adalah produktivitas dan kualitas produk yang dihasilkan. Pabrik Karet Unit Kedaton, tambah dia, dinilai mampu mempertahankan produksi sesuai kapasitas terpasang dengan kualitas yang terus terjaga.
“Mengejar kapasitas produksi memang tidak mudah. Demikian juga untuk menciptakan mutu produk terbaik, itu juga butuh kerja ekstras. Tetapi dari yang sulit-sulit itu, ada yang jauh lebih sulit, yakni mempertahankan produksi maksimal dan menjaga konsistensi. Itu membutuhkan tim kerja yang solid dan konsisten dengan tanggung jawabnya,” kata dia.
Sementara itu, secara teknis Asisten Pengolahan Pabrik Karet PTPN VII Unit Kedaton Erik mengatakan, seluruh siklus kerja dari awal sampai akhir proses harus memiliki visi yang sama. Tim yang kompak, kata dia, menjadi kunci kebehasilan kinerja pabrik. Sebab, kata dia, produk yang berkualitas baik bukan dominasi pada satu bagian saja.
“Yang pasti, tim harus kompak untuk memberikan karya terbaik. Mulai dari penerimaan bahan baku, pembekuan, penggilingan, kamar asap, sortasi, sampai pengemasan dan siap di tangan buyer. Alhamdulilah dengan tim yang kompak masih dapat mempertahankan prestasi sampai sekarang,” kata dia.
Selain produksi dan mutu, Erik mengatakan beberapa faktor teknis juga menjadi objek penilaian penting untuk mendapat nilai terbaik. Antara lain bisa menekan harga pokok produksi (HPP) yang efisien dan tetap efektif.
“Tahun ini kami bisa menekan harga pokok produksi cukup baik,yakni 93 persen dari target. Produksi kami juga cukup baik meskipun tidak tembus RKAP, yakni 99 persen dari target. Angka riilnya hampir tiga ribu ton. Mutunya juga konsisten sesuai standar atau di angka 99,87 persen. Sedangkan ambang batas toleransinya di angka 98 persen,” kata dia.
Salah satu faktor yang menambahi penilaian positif untuk Pabrik Karet Unit Kedaton adalah zero stagnasi. Selama setahun penuh, pabrik ini berproduksi tanpa kekosongan yang diakibatkan kendala teknis maupun non teknis secara normatif.
“Kami berhasil mencatatkan zero stagnasi. Bukan tidak pernah berhenti, tetapi pemberhentian produksi sesuai dengan SOP. Bahkan di hari Lebaran masih ada operasional, yaitu di kamar asap. Zero stagnasi bisa dicapai karena kami jaga betul semua aspeknya. Mulai dari maintenance pabrik, maintenance SDM, sampai antisipasi hal-hal non teknis.”
Pabrik dengan kapasitas olah terpasang 10 ton per hari ini memang tidak bisa berproduksi sesuai kapasitasnya. Namun, kendala bukan dari sisi teknis operasional, melainkan dari pasokan bahan baku lateks.
Dipasok dari getah kebun sendiri dan kebun seinduk, yakni dari PTPN VII Unit Bergen, produksi lateks tidak konstan. Namun demikian, ketidak konsistenan pasokan lateks bukan karena tidak produktif.
“Kalau getah kan ada musim-musimnya. Pada saat daun pulih getah banyak, tetapi ketika daun terek (gugur) getahnya sedikit. Jadi, fluktuasinya cukup tinggi. Kadang kami olah melebihi kapasitas, tetapi lain waktu di bawah kapasitas. Tetapi rata-rata harian masih 8,2 ton per hari,” tambah dia.
Dengan 10 kamar asap berkapasitas lima ton per kamar, pabrik ini menghasilkan karet olahan kualitas premium. Lamanya waktu pengasapan, yakni rata-rata lima hari, membuat pengelola harus kerja ekstra ketika produksi lateks sedang melimpah. Kondisi ini memacu untuk melakukan inovasi cara dan berbagai perlakuan agar bahan baku tetap terolah dengan kualitas yang standar.
“Kalau pas produksi melimpah, kamar asap kami kurang. Makanya kami putar otak mencari cara terbaik. Dan, ternyata dengan menambahkan satu lori lagi pada setiap kamar asap masih bisa matang sempurna dan maksimal,” kata dia.
Dari sisi SDM yang menjadi kunci keberhasilan, Erik mengatakan manajemen memberi pelayanan maksimal untuk semua hal. Selain hak-hak normatif yang memang sudah diberikan oleh manajemen, secara insidental di tingkat unit maupun bidang kerja selalu merangkul dan memecahkan setiap masalah yang muncul diantara pekerja.
“Kami berupaya untuk menjadikan semua rekan kerja sebagai saudara. Semua pekerja bisa menyampaikan usul, ide, gagasan, curhat, atau apapun yang mengganjal. Di situ kami sedapat mungkin pecahkan masalah. Makanya, kami selalu adakan lingkar pagi setiap hari untuk mengevaluasi kegiatan produksi, merencanakan kegiatan, dan doa singkat. Juga setiap Senin pagi kami briefing,” tambah dia.
Meskipun demikian, Erik mengaku masih banyak kendala operasional yang terjadi di lapangan. Namun, pihaknya terus mengajak semua elemen untuk terus memperbaiki diri dan memperbaiki sistem maupun perangkat kerja yang lebih baik dan lebih efektif efisien.
“Setiap peristiwa kami evaluasi untuk perbaikan. Termasuk antisipasi kebakaran, kami sedang melakukan uji coba pemasangan loger di setiap kamar asap untuk deteksi dini. Kami evaluasi semua bidang dan semua tahap, termasuk acara Sabtu Bersih, yakni agenda pembersihan alat dan lingkungan kerja setiap Sabtu. Semua turun semua bekerja,” kata dia. (*)