Otomotif
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Otoklix, perusahaan teknologi di bidang aftermarket otomotif yang berbasis di Indonesia mengumumkan pertumbuhan tahunan positif yang mendekati profitabilitas.
Otoklix dalam pengumumannya 8 September 2023 juga mengungkapkan rencana mereka untuk memegang peran sentral dalam perbaikan infrastruktur kendaraan listrik di Indonesia.
Berdiri pada 2019, Dalam dua tahun terakhir, startup teknologi ini catatkan pertumbuhan pendapatan dua kali lipat dari tahun ke tahun (y-o-y), dan pertumbuhan ekonomi unit yang positif dengan angka dua digit. Pertumbuhan ini lebih cepat daripada pertumbuhan pendapatan utamanya, dan berhasil membawa perusahaan ini mencapai keuntungan dalam waktu 12 bulan.
Atas capaian pertumbuhan finansial yang mengesankan, Otoklix berencana untuk mencapai keuntungan dalam satu tahun berkat model bisnis yang efektif dan permintaan tinggi di pasar.
Pendiri dan CEO Otoklix, Martin Reyhan Suryohusudo menyebutkan pertumbuhan finansial tersebut artinya ada potensi besar yang belum digali pada sektor aftermarket otomotif di Indonesia. "Ketika sektor ini menghadapi berbagai tantangan kami melihat ini bukan sebagai hambatan, tetapi sebagai peluang. Peluang untuk memberikan solusi digital yang transformatif yang mendorong keunggulan operasional bagi bengkel independen,” ujar Martin.
Otoklix memiliki rencana ambisius untuk masa depan, termasuk membuka bengkel sendiri untuk meningkatkan margin, menjajaki solusi bisnis-ke-bisnis (B2B) dengan klien korporat seperti Telkom Group, mengembangkan kecerdasan buatan (AI) untuk otomatisasi proses di bengkel, dan fokus pada persiapan tim bengkel untuk melayani sepeda motor listrik.
Startup ini juga memiliki kemitraan strategis dengan Pertamina untuk memulihkan jaringan layanan Bright Olimart di stasiun bensin, yang akan memperluas jangkauan mereka dan memberikan kenyamanan tambahan bagi pemilik kendaraan.
Otoklix adalah contoh sukses transformasi digital di Indonesia, menunjukkan bahwa pasar telah siap menerimainovasi teknologi yang membantu sektor-sektor tradisional bersaing dalam zaman modern. Pertumbuhan startup ini menunjukkan produk mereka sesuai dengan kebutuhan pasar.
Sektor aftermarket otomotif Indonesia merupakan salah satu yang terbesar di Asia Tenggara. Otoklix memperkirakan, nilainya mencapai sekitar US$16 miliar atau setara dengan Rp245,33 triliun (kurs Rp15.333). Meskipun memiliki pertumbuhan besar, industri ini masih dihadapkan dengan berbagai rintangan.
Di Indonesia, layanan perbaikan kendaraan telah menjadi proses yang rumit dengan dealer resmi yang menghadapi biaya tinggi dan waktu tunggu lama.
Di sisi lain, bengkel independen yang menguasai 80% pasar menghadapi masalah seperti penipuan, kurangnya standarisasi, dan pelayanan purna jual yang buruk. Banyak dari bengkel independen ini masih menggunakan metode manual, menghambat perkembangan dan profitabilitas mereka.
Otoklix, dengan dukungan awal dari AC Ventures sebagai investor utama, telah mengatasi masalah ini. Startup ini menyederhanakan pemeliharaan kendaraan dengan memungkinkan pengguna menemukan dan mengakses layanan di bengkel independen terdekat yang direkomendasikan, dengan jaminan transaksi yang aman.
Bagi bengkel, Otoklix menyediakan perangkat lunak manajemen pelanggan dan rantai pasokan yang kuat, meningkatkan pendapatan, margin, dan efisiensi operasional.(*)