TB RO
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
BANDARLAMPUNG - SSR Inisiatif Lampung Sehat Bandar Lampung kembali menggelar Monitoring dan Evaluasi (Monev) Tim TB Sensitif Obat (SO) dan TB Resisten Obat (RO) bertempat di PH Cafe & Resto pada Selasa, 29 September 2024.
PMEL SSR ILS Bandar Lampung Pristi Wahyu Diawati mengatakan, khusus pelaksanaan monev kali ini dibuat metode baru yakni penggabungan antara tim penanganan TB SO dan TB RO baik dari Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung, Puskesmas, Manajer Kasus, Pasien Supporter dan Kader TB SO yang ikut adalah zona 2 yakni wilayah kerja Puskesmas Sukamaju, Kota Karang, Bakung, Pasar Ambon, Kupang Kota, Sumur Batu, Palapa, Sukabumi, Campang Raya, Way Laga, Sukaraja, dan Puskesmas Panjang.
"Penerapan metode baru ini bertujuan agar audince yang mengikuti monev lebih fokus dari materi disampaikan narasumber untuk lebih menunjang kinerja kedepannya baik untuk Kader, PS dan MK,"ujar Pristi saat membuka acara.
Untuk narasumber monev kali ini menghadirkan Wasor TB SO Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Adji Semiadji memaparkan kondisi capaian TB di Bandar Lampung, kemudian hadir Perwakilan RS.Dr.A.Dadi Tjokrodipo, Puskesmas Sukabumi dan Paralegal Organisasi Penyintas TBC (OPT) Sobat Sehat memperkenalkan aplikasi laportbc dan lembaga bantuan hukum paralegal untuk pasien TBC
Adanya kegiatan monev ini bertujuan untuk mengetahui capaian pencegahan TB di Bandar Lampung, evaluasi kinerja tim penanggulangan TB SO dan RO di Bandar Lampung. Pristi melanjutkan, seperti kinerja untuk Kader SO pembahasan terkait evaluasi pelaporan, pelaksanaan Investigasi Kasus (IK), pelaksanaan TPT.
Evaluasi kinerja Pasien Suporter dalam rangka mendampingi pengobatan pasien TBC-RO agar tidak ada pasien yg LTFU.
Wasor TB SO Dinas Kesehatan Kota Bandar Lampung Adji Semiadji memaparkan terkait kondisi capaian program TBC Bandar Lampung, evaluasi pelaksanaan TPT dan rencana skrining tempat khusus.
Adji mengatakan, terkait capaian program TBC SO di Bandar Lampung tahun 2024 untuk temuan kasus TBC target 90 persen atau 5.879 kasus, realisasi 64,1 persen atau 3.767 kasus. Sedangkan untuk tingkat keberhasilan pengobatan target 90 persen atau 3.962 kasus dengan capaian 91,90 persen atau 3.770 kasus.
Data temuan terduga TBC sesuai indikator SPM, dari target 100 perseb dengan realisasi 28.573 kasus dengan capaian 83,70 persen dengan capaian 23.912 kasus.
Selanjutnya terkait evaluasi pelaksanaan TPT di Bandar Lampung capaian TPT tahun 2023 tertinggi di Puskesmas Kebon Jahe, Puskemas Panjang dan Puskesmas Simpur Bandar Lampung. Adji melanjutkan, kendala di lapangan untuk TPT informasi dari kader adalah mayoritas keluarga pasien yang belum teredukasi dengan baik terkait pentingnya TPT.
"Maka perlunya peran kader untuk meningkatkan kapasitas terkait TPT untuk menyampaikan ke keluarga pasien ataupun lingkungan dekat pasien,"papar Adji.
Ia juga menyampaikan kelompok resiko tinggi tertular TBC yakni orang dengan HIV/AIDS (ODHA), orang kontak serumah yang berusia usia dibawah 5 tahun, remaja, dewasa dengan pasien dengan imun rendah.
Kemudian, terdekat Dinkes Kota Bandar Lampung terdekat tiga minggu kedepan akan melakukan Skrining tempat khusus seperti WBP Lapas, Rutan, LPKA, Pekerjaan ditempat kerja, Santri/siswa/ sekolah berasrama, PMI, Jemaah haji, Penghuni Santri/Shelter/Penampungan, Lokasi Kupat Kumis dan Tempat Kumpulnya banyak orang.
Pristi mengharapkan hasil adanya monev ini dapat memperkuat sistem kerja yang lebih baik lagi diantara Dinkes Kota Bandar Lampung, Rumah Sakit, Puskesmas, Kader, MK dan PS. (*)