Menteri ESDM
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mengungkapkan proses alih kelola Blok Masela dari tangan Shell Overseas Limited masih terus bergulir. Kementerian menegaskan proses tersebut tak boleh mundur lagi alias selesai bulan ini.
Menteri ESDM, Arifin Tasrif, menegaskan divestasi Shell harus rampung Juli 2023 sehingga proyek gas raksasa ini bisa segera digarap PT Pertamina (Persero) bersama Badan Usaha Milik Negara (BUMN) minyak dan gas bumi (migas) asal Malaysia, Petroliam Nasional Berhad (Petronas).
"Sudah deal tenggat waktu Juli ini, kali ini tidak boleh mundur lagi," katanya ditemui di Kementerian ESDM pada Jumat, 7 Juli 2023.
Terkait Pertamina akan masuk bersama dengan Petronas di Blok Masela, Arifin menyerahkan urusan tersebut ke perusahaan atau urusan, B2B (business to business). Ditemui terpisah, Kepala SKK Migas Dwi Soetjipto menjelaskan tentang pembagian 35% saham yang dikempit Pertamina dari Shell.
Dwi mengatakan berdasarkan rencana awal akan ada pembagian 20% Pertamina lalu 15% Petronas. "Berdasarkan rencana awal 20% Pertamina lalu 15% Petronas. Namun sekarang juga sedang menyusun sales and purchase agreement (SPA). SPA belum selesai dan diharapkan Juli ini lah,” kata Dwi.
Dwi mengharapkan Shell dapat mempercepat proyek sehingga pemerintah dapat menggarap blok abadi tersebut yang telah mundur lama. Dwi mengemukakan,saat ini Pertamina dan Shell sudah sepakat mengenai harga 35% saham tersebut yakni di bawah US$ 1 miliar.
Nantinya, konsorsium Pertamina dan Petronas akan berkolaborasi dengan Inpex Corporation sebagai operator sekaligus pemegang saham mayoritas Blok Masela. SKK Migas menegaskan negara berkepentingan menjaga keamanan energi dan Blok Masela diharapkan menjadi satu lapangan gas yang dapat diandalkan.
Sebelumnya, Kementerian ESDM menargetkan, proses alihkelola Blok Masela dari tangan Shell Overseas Limited di proyek LNG akan selesai pada akhir Juni 2023, sayangnya mundur tanpa sebab pasti.
Menteri ESDM Arifin Tasrif mengatakan hak partisipasi yang ditinggalkan akan diekekusi oleh PT Pertamina (Persero). Namun Arifin masih enggan menyebut nilai pelepasan yang disepakati.
"Mengenai Masela, Alhamdulillah sudah ada titik temu, sudah ada jalan keluar, Shell mau melepas sahamnya ke Pertamina dan ini dieksekusi akhir bulan ini," jelas Arifin dalam rapat kerja dengan Komisi VII, Selasa 13 Juni 2023.(*)