Lifting Minyak 2023 Capai 612.000 Barel per Hari, Siap Kejar Target?

2024-01-08T19:11:08.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mencatatkan, lifting minyak pada 31 Desember 2023 mencapai 612.000 barel per hari (BOPD).
Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mencatatkan, lifting minyak pada 31 Desember 2023 mencapai 612.000 barel per hari (BOPD).

JAKARTA - Kepala Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) Dwi Soetjipto mencatatkan, lifting minyak pada 31 Desember 2023 mencapai 612.000 barel per hari (BOPD).

Dwi Soetjipto bersama manajemen SKK Migas, melakukan pengawasan lifting minyak di beberapa titik secara digital melalui Ruang Integrated Operation Center (IOC) yang dimiliki SKK Migas. Hal tersebut diharapkan mampu mengoptimalkan lifting migas nasional.

"Lifting akhir tahun bukan hanya pencapaian angka produksi, tetapi juga mencerminkan ketelitian dalam menjaga operasional serta kualitas industri hulu migas," katanya dilansir pada Senin, 8 Januari 2024.

Dwi menambahkan, pihaknya sangat memanfaatkan keberadaan Ruang IOC, hal ini menunjukan bahwa digitalisasi telah diterapkan di industri hulu migas.

Investasi 2024 Digenjot SKK Migas

Tidak hanya fokus pada pencapaian 2023, SKK Migas telah berfokus pada program-program eksplorasi dan investasi yang lebih besar untuk tahun 2024. Dwi menegaskan, investasi yang direncanakan untuk tahun ini akan melampaui capaian tahun sebelumnya. 

Hal ini menandai komitmen SKK Migas dalam mendorong industri hulu migas sejak awal tahun untuk mencapai target-target yang ambisius. Salah satu fokus utama pada tahun 2024 adalah kegiatan eksplorasi dan melakukan upaya berkelanjutan dalam menemukan cadangan baru.

Sekedar informasi, belum lama ini SKK Migas menemukan penemuan besar di Geng North dan South Andamansebagai giant discovery pada tahun 2023, hal ini mendorong semangat eksplorasi yang akan terus dilakukan pada tahun 2024.

Sebelumnya, menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif turut mendorong pengembangan migas non konvensional (MNK) untuk produksi minyak, salah satunya di Blok Rokan.

Arifin mengaku, upaya ini terus digenjot pasalnya produksi minyak bumi siap jual atau lifting minyak Indonesia hingga Desember 2023 tercatat hanya mencapai 607 ribu barel per hari (BPH). Realisasi tersebut masih jauh dari target yang telah ditetapkan di APBN yakni sebesar 660 ribu bph.

Meski diakui pencapaian lifting berat namun, untuk mengejar target lifting minyak di tahun ini kondisinya cukup menantang. Mengejar banyak temuan baru berupa gas bumi di beberapa wilayah Indonesia jadi strategi.(*)