Kaleidoskop Otomotif 2022: Bahas Adu Mekanik Kendaraan Hybrid dan Listrik

2022-12-22T06:19:39.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi kendaraan mobil listrik.
Ilustrasi kendaraan mobil listrik.

JAKARTA - Bicara soal industri otomotif, tak afdol rasanya jika tak menyebut kendaraan listrik sebagai primadonanya. Tahun ini, konsumen diberondong banyak produk kendaraan baik yang konvensional, hybrid, maupun listrik.

Asosiasi kendaraan bermotor Indonesia, Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (GAIKINDO) optimistis penjualan mobil di pasar domestik mampu capai target tahunan pada tahun macan air ini. Penjualan dari pabrik ke dealer (whole sales) periode Januari hingga November 2022 mencapai 942.499 unit.

Angka tersebut meningkat 19,2% secara tahunan (year on year/ yoy) dari periode yang sama tahun 2021 yang lalu sebanyak 790.529 unit. Sementara penjualan retail juga naik 19,4% menjadi 909.653 unit dibandingkan dengan 2021 761.890 unit.

Dengan bekal ini, GAIKINDO optimistis tren positif penjualan tersebut akan berlanjut sampai akhir 2022. Ketua I GAIKINDO Jongkie Sugiarto memperkirakan, penjualan tahun mencapai 960 ribu unit.

Tahun depan, GAIKINDO menargetkan capaian penjualan mobil sampai 975 ribu unit pada tahun 2023 mendatang, atau mendekati total pasar di 2019 alias sebelum pandemi Covid-19 yang mencapai 1,2 juta unit.

Tak hanya berjaya di pasar domestik, ekspor mobil dalam bentuk utuh (completely built up/ CBU) juga meningkat 58,5% selama periode Januari hingga November 2022 menyentuh 423.619 unit. Padahal tahun lalu, ekspor mobil CBU tercatat sebanyak 267.224 unit.

GIIAS 2022

Tak bisa dimungkiri, bergeliatnya industri ini disulut oleh terselenggaranya sejumlah pameran kendaraan bermotor seperti GAIKINDO Indonesia Auto Show (GIIAS). Tercatat, sebanyak 1.594 unit kendaraan teknologi elektrifikasi (electric vehicle/ EV) ludes diboyong dalam pameran tersebut.

Pencapaian tersebut melampaui penjualan pada pameran yang sama tahun lalu. Perinciannya, 1.274 unit battery electric vehicle (BEV) atau KBLBB dan 320 unit kendaraan hybrid.

Bahkan, angka itu juga jauh lebih besar daripada penjualan EV di sepanjang 2021 secara nasional. Asal tahu saja, saat ini terdapat 38 perusahaan industri perakitan kendaraan listrik di Indonesia, dengan rincian empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan kendaraan roda dua maupun roda tiga listrik.

KTT G20 Bali

Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 Bali lalu merupakan puncak proses konversi kendaraan berbahan bakar minyak menjadi kendaraan listrik. Berlangsung di Bali pada 15-16 November 2022, semua kendaraan yang digunakan adalah kendaraan listrik.

Kendaraan ini nantinya digunakan kepala negara dan delegasi-delegasi yang hadir dalam acara internasional tersebut. Sebagai tuan rumah, Indonesia didukung oleh sejumlah produsen seperti Wuling Motors yang menyerahkan 216 unit tipe long range dan 84 unit tipe standard range.

Kemudian, Indonesia juga menerima dukungan 393 unit kendaraan dari PT Hyundai Motors Indonesia. Kendaraan yang diserahkan terdiri dari 44 unit Hyundai Genesis Electrified G80 Special Edition, 87 unit Hyundai Genesis G80, dan 262 unit Hyundai Ioniq 5.

Selain itu, sebanyak 143 kendaraan dari PT Toyota-Astra Motor diserahkan yang terdiri dari 41 unit Toyota BZ4X dan 102 unit Lexus UX 300e.

Hub Manufaktur Kendaraan Listrik

Karpet merah kendaraan listrik di industri otomotif sejatinya didukung oleh ketersediaan bahan baku pembuatan baterai seperti nikel, kobalt, dan lainnya yang melimpah di Indonesia. Inilah sebabnya pemerintah percaya diri memasang target kendaraan listrik dapat memenuhi 20% dari total produksi mobil domestik atau setara dengan 400.000 mobil pada 2025.

Selain itu, pemerintah menargetkan 13 juta motor listrik dan 2,2 juta mobil listrik pada 2030. Faktanya, Indonesia merupakan produsen mobil terbesar di Asia Tenggara setelah Thailand. Adapun sektor manufaktur sendiri menopang postur produk domestik bruto sebesar 19,25%.

Saat ini Indonesia telah memiliki empat perusahaan bus listrik, tiga perusahaan mobil listrik, serta 31 perusahaan roda dua dan roda tiga listrik dengan total investasi sebesar Rp1.872 Triliun.

Selain itu kapasitas produksi kendaraan listrik per tahun telah mencapai 2.480 unit bus, 14.000 unit mobil listrik, serta 1,04 juta unit untuk kendaraan roda dua dan roda tiga listrik.

Bahkan, pemerintah juga berencana mengganti kendaraan dinas berbahan bakar mesin menjadi kendaraan listrik di berbagai instansi. Presiden Joko Widodo mengeluarkan Inpres Nomor 7 Tahun 2022 yang mewajibkan seluruh instansi pemerintah mengganti mobil dinas eksisting dengan mobil listrik. Pemerintah akan membeli total 132 ribu mobil listrik dan 390 ribu motor listrik hingga 2030.(*)