Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
JAKARTA – Presiden Joko Widodo (Jokowi) mengeluarkan komentarnya mengenai polemik konversi LPG 3 kg ke kompor gas yang sempat digaungkan beberapa waktu lalu.
Jokowi membenarkan memang ada rencana untuk konversi kompor listrik, hanya saja bukan sekarang. Kepala Negara ini meminta jajarannya untuk berhati-hati mengambil kebijakan.
"Sekali lagi policy setiap kementerian dan lembaga itu hati-hati. Urusan kecil-kecil tapi sekarang ini semuanya sensitif. Urusan kemarin misalnya yang berkaitan kompor listrik. Itu betul, bahwa kita harus konversi ke situ, tapi timing-nya bukan sekarang," ujar Jokowi dalam Sidang Kabinet Paripurna, di Istana Negara kemarin, dikutip dari YouTube Sekretariat Presiden, Kamis, 13 Oktober 2022.
Jokowi menyampaikan rencana kompor listrik yang akan digunakan masyarakat membutuhkan daya listrik 1.800 watt. Menurutnya hal itu menjadi informasi yang gegabah membuat masyarakat terguncang.
Maka ia menegaskan untuk jajarannya terus berkonsentrasi pada tugas-tugas masing-masing. Serta lebih memperhatikan betul bagaimana dampak dari program yang akan digulirkan ke masyarakat.
Sebelumnya, heboh PLN ingin melakukan program transisi LPG 3 kg ke kompor listrik. Namun, Direktur Utama PLN Darmawan Prasodjo mengumumkan bahwa program pengalihan kompor LPG 3 kg ke kompor listrik resmi dibatalkan pada per 27 September 2022.
Langkah ini diambil demi menjaga kenyamanan masyarakat dalam pemulihan ekonomi pascapandemi Covid-19. Selain program kompor listrik, dalam pengumuman tersebut PLN juga memastikan tarif listrik tidak naik, sesuai dengan keputusan Pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM). (TA)