ITERA for Sumatera
Penulis:Eva Pardiana
LAMPUNG SELATAN – Institut Teknologi Sumatera (ITERA) resmi membuka dua program studi baru untuk program sarjana (S1) yaitu Prodi Rekayasa Minyak dan Gas (Migas) dan Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi.
Prodi Rekayasa Minyak dan Gas disebut sebagai yang pertama di Indonesia karena menggabungkan dua keilmuan pengelelolaan minyak dan gas, sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan untuk menjawab kebutuhan industri 4.0 yang serba automasi.
Izin pembukaan dua prodi baru tersebut tertuang dalam Keputusan Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi RI nomor 146/E/O/2022 tentang izin pembukaan Program Studi Instrumentasi dan Automasi Program Sarjana dan Program Studi Rekayasa Minyak dan Gas Program Sarjana pada Institut Teknologi Sumatera. Keputusan tersebut dikeluarkan oleh Mendikbudristek 11 Maret 2022.
Setelah resmi dibuka, dua program studi baru tersebut akan menerima mahasiwa baru angkatan pertama masing-masing sebanyak 50 orang, melalui jalur Seleksi Bersama Masuk Perguruan Tinggi Negeri (SBMPTN) dan jalur mandiri SMMPTN Barat tahun ini.
Rektor ITERA Prof. Dr.-Ing.Drs.Ir. Mitra Djamal, IPU., menyampaikan pembukaan dua prodi baru tersebut merupakan upaya ITERA memenuhi kebutuhan sumber daya manusia ahli yang sesuai tantangan zaman dan kebutuhan Indonesia, khusunya Pulau Sumatera. Dengan tambahan dua prodi baru, ITERA hingga saat ini memiliki 39 Program Studi yang terdiri dari 38 Program S1 dan satu Program Studi Magister Fisika.
"Allhamdulilah kami bersyukur karena prodi baru yang kami usulkan telah disetujui dan SK menteri sudah keluar, sehingga dalam waktu dekat akan kami ikutsertakan dalam SBMPTN dan SMMPTN untuk menerima mahasiswa baru,” ujar Mitra.
Lebih lanjut, Rektor ITERA juga menyebut, Prodi Rekayasa Minyak dan Gas merupakan satu-satunya prodi di Indonesia, karena ITERA dalam mendirikan prodi ini, mengaitkan keilmuan pengelolaan minyak dan gas dalam satu prodi.
Sementara Prodi Rekayasa Instrumentasi dan Automasi didirikan ITERA sebagai jawaban perkembangan sains dan teknologi ditengah industri 4.0 yang juga eranya otomatis.
“Kedua prodi tersebut kami dirikan guna menjawab permasalahan-permasalahan yang ada saat ini, mudah-mudahan ini juga memperkuat ITERA di dalam menjalankan visi dan misinya untuk membangun Indonesia, khususnya Sumatera,” pungkas Mitra. (*)