pertamina
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
JAKARTA – PT Pelabuhan Indonesia (Persero) atau Pelindo resmi merger pada 1 Oktober 2021 setelah Presiden Joko Widodo meneken Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 101 Tahun 2021 tentang Penggabungan PT Pelindo I, III, dan IV (Persero) ke dalam PT Pelabuhan Indonesia II (Persero).
BUMN Pelabuhan ini akhirnya resmi bertransformasi menjadi entitas bisnis baru yang siap menjadi salah satu pemain penting dalam bisnis pelabuhan internasional.
Bersamaan dengan perubahan nomenklatur perusahaan dan transformasi bisnis, Pelindo kini memiliki logo baru. Logo tersebut terlihat sangat berbeda dari desain logo sebelumnya.
Berdasarkan keterangan perusahaan, logo baru Pelindo mengambil inspirasi dari bentuk jalur atau rute yang sibuk, padat dan simpang siur.
Arti filosofis di balik bentuk jalur tersebut menggambarkan bagaimana Pelindo menjadi penyedia jasa kepelabuhan dan logistik terintegrasi yang selalu aktif berperan besar dalam transportasi laut di tanah air.
Hal ini berangkat dari visi besar Pelindo untuk menjadi urat nadi perekonomian nasional sekaligus jantung tercapainya tol laut Indonesia.
"Mengambil huruf P yang menjadi inisial dari Pelindo sekaligus berbentuk ikan, yang menjadi lambang habitat makhluk hidup laut penting bagi Indonesia yang merupakan negara maritim. Ini menjadi simbol dari komitmen Pelindo untuk menjaga kekayaan alam Indonesia terus berkontribusi dalam mendukung kelestarian ekosistem laut di wilayah operasinya," tulis manajemen Pelindo dalam pernyataannya dikutip Senin (4/10/2021).
Selain menggunakan huruf P, logo baru Pelindo memakai warna biru dengan gradasi yang sedikit berbeda. Yang satunya berwarna biru langit, sedangkan yang lainnya warna biru laut. Warna ini ditafsir sebagai warna laut Indonesia yang merupakan wilayah operasi Pelindo.
Menurut Pelindo, warna biru melambangkan stabilitas, kepercayaan, integritas, profesionalisme, dan pengabdian perusahaan dalam menjalnkan bisnis angkutan laut.
"Warna ini juga melambangkan simbolisme dari upaya Pelindo, sebagai bagian dari BUMN, untuk senantiasa memberikan yang terbaik bagi seluruh stakeholders," tulis Pelindo.
Adapun penandatanganan Akta Penggabungan Pelindo dilakukan oleh Direktur Utama Pelindo I Prasetyo, Direktur Utama Pelindo II, Arif Suhartono, Direktur Utama Pelindo III, Boy Robyanto, dan Direktur Pelindo IV, Prasetyadi pada 1 Oktober 2021. (*)
Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 04 Oct 2021