Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Pemerintah Indonesia sedang mempertimbangkan pemberian bebas visa masuk kepada warga negara dari 20 negara, termasuk Amerika Serikat, China, Australia, India, Korea Selatan, Jerman, Inggris, dan Prancis. Hal ini untuk meningkatkan sektor pariwisata dan ekonomi Tanah Air.
Pemerintah akan menyelesaikan daftar negara yang akan mendapatkan fasilitas tersebut dalam satu bulan. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Sandiaga Uno mengatakan Presiden Joko Widodo telah menginstruksikan pemerintah untuk mempertimbangkan pengabaian visa sebagai sarana meningkatkan ekonomi, kunjungan pariwisata, dan investasi.
Pada tahun 2019 sebelum pandemi, data resmi menunjukkan Indonesia menerima lebih dari 16 juta kedatangan warga asing. Dari bulan Januari hingga Oktober tahun ini, Indonesia menerima 9,49 juta pengunjung asing, meningkat sebanyak 124,3% dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2022.
Indonesia menjadi negara terbaru di Asia Tenggara yang mempertimbangkan pembebasan visa untuk China, pasar wisata utama. Mereka menyusul langkah Singapura yang pada hari Kamis mengumumkan pembebasan visa dengan China selama 30 hari dan akan diterapkan pada awal tahun depan.
Thailand dan baru-baru ini Malaysia juga telah membebaskan visa bagi pengunjung dari China dan India. Sebelumnya, Sandiaga Uno, menyatakan usulan tersebut didasarkan pada tingkat kunjungan wisatawan asing yang tertinggi ke Indonesia.
Sandiaga menyampaikan, Presiden menginstruksikan agar daftar negara yang akan diajukan untuk mendapatkan bebas visa kunjungan difinalisasi dalam sebulan ke depan. Setelah itu, pemerintah akan memberikan persetujuan terhadap negara-negara yang akan diprioritaskan untuk mendapatkan fasilitas bebas visa kunjungan.
“Satu bulan ke depan akan finalisasi dan setelah itu kita akan dapat arahan dari presiden dan kebijakan itu akan ditindaklanjuti dengan imigrasi. kami akan berkoordinasi dengan Prof Yasonna dan Dirjen imigrasi Pak Silmy,” ujarnya, dikutip dari Reuters, Jumat, 8 Desember 2023.
Sandiaga juga menegaskan pemberian bebas visa kunjungan akan mempertimbangkan berbagai aspek, termasuk dampak ekonomi, asas timbal balik, dan aspek keamanan. Pemberian bebas visa kunjungan diharapkan dapat memberikan dorongan positif terhadap ekonomi, meningkatkan jumlah wisatawan, mendatangkan investasi yang lebih besar, dan merangsang kegiatan ekonomi khususnya di sektor digital.
“Kami berharap dapat meningkatkan sektor pariwisata dengan target pendapatan Rp200 triliun tahun depan, khususnya dengan menarik wisatawan high spender. Fokusnya adalah pada pariwisata berkualitas, terutama yang berhubungan dengan durasi tinggal di Indonesia dan kontribusi belanja terhadap ekonomi lokal," ujarnya. (*)