IHSG Sepekan Anjlok 0,18 Persen ke Level 6.792

2023-04-08T08:46:35.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi pergerakan IHSG
Ilustrasi pergerakan IHSG

JAKARTA - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) mengalami penurunan sebesar 0,18% dalam sepekan perdagangan ini. IHSG berada di level 6.792,76 dari 6.805,27 pada penutupan pekan sebelumnya.

Mengutip Statistik PT Bursa Efek Indonesia (BEI), Jumat (7/4/2023), menunjukkan bahwa pada periode 3-6 April 2023, aktivitas perdagangan mengalami perubahan yang beragam.

Rata-rata nilai transaksi harian bursa (RNTH) melejit 25,59% menjadi Rp12,240 triliun dari Rp9,746 triliun pada pekan sebelumnya. Kemudian rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa meningkat sebesar 4,57% menjadi 1.275.835 dari 1.220.053 transaksi pada sepekan sebelumnya.

Sementara itu, rata-rata volume transaksi harian bursa selama sepekan tumbuh 10,87% menjadi 16,937 miliar saham dari 15,276 miliar saham pada pekan yang lalu

Kapitalisasi turun 0,26% menjadi Rp9.463,472 triliun dari Rp9.488,182 triliun pada penutupan pekan sebelumnya. Dalam empat hari terakhir, investor asing melakukan beli bersih sebesar Rp2,21 triliun.

Pada pekan ini BEI menerima pencatatan saham PT Arsy Buana Travelindo Tbk (HAJJ) yang tercatat di Papan Akselerasi. HAJJ menjadi perusahaan tercatat ke-29 pada tahun 2023 yang bergerak dalam bidang agensi travel.

BEI juga menerima penerbitan 2 surat utang. PT Steel Pipe Industry of Indonesia Tbk (ISSP) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Spindo Tahap I Tahun 2023 senilai Rp250 miliar, dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan II Spindo Tahap I Tahun 2023 senilai Rp155 miliar.

PT Tunas Baru Lampung Tbk (TBLA) menerbitkan Obligasi Berkelanjutan II Tunas Baru Lampung Tahap I Tahun 2023 sebanyak Rp425 miliar.

Total emisi obligasi dan sukuk yang telah tercatat sepanjang tahun 2023 adalah 23 emisi dari 22 emiten, dengan nilai total mencapai Rp28,29 triliun.

Adapun hingga saat ini total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI berjumlah 519 emisi dengan nilai nominal outstanding sebesar Rp448,38 triliun dan USD47,5 juta, yang diterbitkan oleh 128 emiten.

Surat Berharga Negara (SBN) tercatat di BEI berjumlah 189 seri dengan nilai nominal Rp5.495,98 triliun dan USD486,11 juta. Sedangkan Efek Beragun Aset (EBA) sebanyak 8 emisi senilai Rp3,10 triliun.(*)