Penulis:Yunike Purnama
Editor:Yunike Purnama
JAKARTA - Laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi masih berada area konsolidasi tetapi tekanan masih cukup besar pada perdagangan saham Senin, 31 Oktober 2022.
CEO PT Yugen Bertumbuh Sekuritas, William Suryawijaya menuturkan, perkembangan pergerakan IHSG masih terlihat betah berada dalam area konsolidasi wajar. Sedangkan potensi tekanan masih cukup besar dibandingkan kemampuan naik.
"Namun, sentimen belum terlalu terlihat ada yang menonjol untuk dapat menjadi booster terhadap pola gerak IHSG hingga ke depan,” ujar William.
Ia menambahkan, momentum koreksi wajar masih dapat dimanfaatkan investor untuk akumulasi saham dengan target investasi jangka panjang. IHSG akan bergerak di kisaran 6.954-7.172 pada Senin pekan ini.
Sementara itu, Analis PT MNC Sekuritas Herditya Wicaksana mengatakan, IHSG ditutup terkoreksi 0,5 persen ke 7.056 pada perdagangan Jumat, 28 Oktober 2022, meskipun sempat menguat tetapi masih tertahan oleh area resistance 7.018 serta MA60.
“Selama IHSG masih mampu bertahan di atas area support terdekatnya di 6.974, posisi IHSG diperkirakan masih berada pada bagian dari wave (x) dari wave [y]. Hal tersebut berarti, IHSG masih berpeluang menguat ke arah 7.136-7.156 untuk membentuk akhir wave (x),” ujar dia.
Untuk perkiraan, IHSG, Herdiya menuturkan, level support IHSG di 6.847, 6.974 dan level resistance 7.100,7.135.
Untuk rekomendasi saham hari ini, Herditya memilih saham PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI), PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), PT Indofood Sukses Makmur Tbk (INDF), dan PT Tower Bersama Infrastructure Tbk (TBIG). (*)