Hidup Tenang! Simak 9 Latihan Stoikisme untuk Menjadi Seorang Stoa

2023-06-10T19:20:58.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Stoikisme menekankan pentingnya memahami dan menerima alam semesta, mengendalikan emosi, dan hidup dengan kebijaksanaan.
Stoikisme menekankan pentingnya memahami dan menerima alam semesta, mengendalikan emosi, dan hidup dengan kebijaksanaan.

BANDARLAMPUNG - Filosofi stoikisme adalah sebuah aliran filsafat yang berasal dari Yunani kuno. Stoikisme menekankan pentingnya memahami dan menerima alam semesta, mengendalikan emosi, dan hidup dengan kebijaksanaan. 

Stoikisme semakin banyak diminati terutama oleh anak muda karena filsafat ini menawarkan kebahagiaan dan kedamaian ketika diterapkan dengan benar. 

Lalu, Bagaimana Cara Mempraktekkan Stoikisme?

Melansir dari laman website Daily Stoic pada Selasa (6/6/2023), berikut adalah 9 latihan yang bisa Anda lakukan untuk menjadi seorang stoa:

1. Dikotomi Kendali 

Prinsip paling penting dan paling utama dari filosofi Stoic adalah untuk membedakan antara apa yang bisa kita ubah dan apa yang tidak bisa kita ubah. Termasuk apa yang bisa kita pengaruhi dan apa yang tidak.

Untuk mempraktikkan stoikisme, berusahalah untuk merenung dan memperjelas bagian mana dari hari-hari Anda yang berada di bawah kendali Anda, dan bagian mana yang tidak berada di bawah kendali Anda. 

Ketika Anda hanya berfokus pada hal yang dibawah kendali Anda, hidup Anda akan jauh lebih tenang. 

2. Jurnal 

Tokoh stoikisme Epictetus adalah seorang budak, Marcus Aurelius adalah seorang kaisar, dan Seneca adalah seorang makelar. 

Ketiganya berasal dari latar belakang yang sangat berbeda namun memiliki satu kesamaan yaitu: kebiasaan menulis jurnal. 

Dalam stoikisme, seni membuat jurnal lebih dari sekedar buku harian sederhana. Dengan jurnal Anda dapat mengevaluasi hari yang telah berlalu dan mempersiapkan hari ke depannya. 

3. Praktik Kesialan

Seneca, yang sangat kaya raya karena bekerja sebagai penasihat Nero, menyarankan agar kita menyisihkan beberapa hari setiap bulan untuk mempraktikkan kemiskinan. Ambil sedikit makanan, kenakan pakaian terburuk Anda, menjauhlah dari kenyamanan rumah dan tempat tidur Anda. 

Ketika  telah sampai di titik ini, Anda mungkin akan bertanya pada diri sendiri "Apakah ini yang dulu saya takuti?"

Latihan ini harus Anda jalani, bukan sekadar untuk dibayangkan. Filosofi stoikisme memandang kenyamanan adalah jenis perbudakan terburuk karena Anda selalu takut sesuatu atau seseorang akan mengambilnya dari Anda. 

4. Melatih Persepsi 

Kaum Stoa mengadakan latihan yang disebut "Turning the Obstacle Upside Down" atau Membalikkan Hambatan. 

Maksudnya adalah ketika kita bisa mengubah persepsi kita tentang sesuatu, hal-hal yang buruk justru bisa menjadi sumber pembelajaran kebijaksanaan.

Misalnya, ketika Anda memutuskan untuk membantu seseorang, namun alih-alih mengucapkan terima kasih mereka malah mendiamkan Anda dan memasang muka masam. 

Sewajarnya perasaan kita pasti kesal, namun bagi filosofi stoikisme, Anda justru dapat belajar mengenai kesabaran dan pengertian dari kejadian tersebut. 

5. Mengingat Bahwa Semuanya Hanya Singkat dan Sementara

Latihan ini meminta Anda untuk mengingat betapa kecilnya Anda dan betapa kecilnya pencapaian dan masalah yang menimpa Anda. Semua yang Anda miliki hanya bersifat sementara. 

Jika semuanya hanya sementara maka menjadi orang baik dan melakukan hal yang benar adalah hal terpenting untuk dilakukan bagi kaum stoa. 

6. Lihat Semuanya dari Atas

Latihan ini sering disebut "Taking View from Above" atau "Plato's View". 

Kita diminta untuk mundur selangkah, memperkecil dan melihat kehidupan dari sudut pandang yang lebih tinggi. 

Ketika kita melihat semuanya secara keseluruhan, kira akan melihat betapa kecilnya diri sendiri. Yang selanjutnya kita juga akan memanfaatkan momen ini untuk lebih bersimpati kepada orang lain. 

7. Memento Mori: Renungkan Kefanaan Anda

Kaum stoa menganggap pemikiran ini dapat menyegarkan dan merendahkan hati mereka. 

Ingat dan renungkan setiap hari bahwa Anda akan mati cepat atau lambat. Kematian adalah hal yang pasti Anda temui. 

Jadikan perenungan ini untuk landasan Anda dalam menjalani hidup sehingga Anda tidak akan menyia-nyiakan satu detik pun waktu berharga Anda. 

8. Premeditation Malorum 

Latihan ini berfungsi untuk membayangkan kemungkinan terburuk terjadinya sesuatu. Kita harus paham bahwa kita tidak selalu mendapatkan apa yang menjadi hak kita. 

Secara psikologis, latihan ini akan membantu kita untuk mempersiapkan diri ketika sesuatu yang buruk terjadi. Latihan ini adalah salah satu latihan yang paling kuat dalam filosofi stoa untuk membangun ketahanan dan kekuatan. 

9. Amor Fati

Latihan amor fati adalah latihan untuk memanfaatkan momen terbaik dari apapun yang terjadi. Melalui amor fati, kita akan memperlakukan setiap momen sebagai sesuatu yang harus dirangkul, bukan dihindari. (*)