minyak goreng
HET Dicabut, Warga Bandar Lampung Heran Stok Minyak Goreng Tiba-Tiba Melimpah
Penulis:Eva Pardiana
Editor:Eva Pardiana
HET dicabut, stok minyak goreng tiba-tiba melimpah. Nampak warga tengah membeli minyak goreng di Chandra Superstore Tanjung Karang, Bandar Lampung, Jumat, 18 Maret 2022.
BANDAR LAMPUNG – Pemerintah telah mencabut peraturan mengenai harga eceran tertinggi (HET) untuk minyak goreng kemasan per Rabu, 16 Maret 2022.
Setelah pencabutan HET, stok minyak goreng di sejumlah wilayah, termasuk di Bandar Lampung tiba-tiba melimpah.
Padahal, sebelumnya masyarakat dibuat repot akibat kelangkaan minyak goreng di pasaran. Melimpahnya stok minyak goreng dengan harga yang jauh lebih mahal ini membuat warga heran.
- BI Siapkan Rp175,3 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
- Pertama Kali di Indonesia! Kartu Kredit & Debit BNI Mejeng di Badan Pesawat
- Makin Mudah! Bayar Pajak Penghasilan Aman dan Mudah Lewat Fitur Online Tokopedia
Pantauan Kabar Siger, Jumat, 18 Maret 2022 di sejumlah toko ritel modern, rak-rak minyak goreng nampak penuh terisi. Seperti di Chandra Superstore Tanjung Karang, minyak goreng kemasan satu liter dibanderol Rp24.900, sementara kemasan dua liter Rp49.500.
- BI Siapkan Rp175,3 Triliun Uang Tunai untuk Kebutuhan Ramadan dan Idulfitri
- Pertama Kali di Indonesia! Kartu Kredit & Debit BNI Mejeng di Badan Pesawat
- Makin Mudah! Bayar Pajak Penghasilan Aman dan Mudah Lewat Fitur Online Tokopedia
Retno, salah seorang warga mengaku kaget dan heran dengan kondisi ini. "Iya kaget, karena tiba-tiba minyak goreng banyak tapi harganya hampir dua kali lipat dari sebelumnya," ungkapnya.
Retno menambahkan sejak minyak goreng langka, ia mencoba memproduksi minyak goreng dari kelapa di rumah. "Kalau saya sekarang buat sendiri dari kelapa, soalnya harganya terlalu mahal, jadi ya buat sendiri," imbuhnya.
Sementara itu, pantauan di toko ritel Alfamart Tanjung Karang Pusat, minyak goreng juga sudah tersedia di rak dengan jumlah cukup banyak.
Fio, kasir Alfamart menegaskan toko tidak pernah melakukan penimbunan. Minyak goreng kembali tersedia dalam jumlah banyak karena jumlah suplai yang diterima toko sudah kembali normal. "Lagian gimana mau nimbun, barang dateng langsung di keroyok, langsung habis," ujarnya.
Fio mengaku sudah terbiasa menghadapi tanggapan negatif masyarakat mengenai dugaan penimbunan minyak goreng oleh toko. "Sudah biasa mbak kalau diomong nimbun," katanya. (RCH)