Harga Emas Dunia Hari Ini Turun, Sempat Tembus USD 2.000 Pekan Lalu

2023-04-01T08:33:46.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Redaksi

Ilustrasi emas batangan
Ilustrasi emas batangan

JAKARTA - Harga emas berada di jalur untuk kenaikan kuartalan kedua berturut-turut pada perdagangan Jumat (Sabtu waktu Jakarta). Meningkatnya taruhan bahwa Bank Sentral Amerika Serikat (AS) atau Federal Reserve (The Fed) akan memperlambat laju kenaikan suku bunga menarik investor ke loga, sehingga turut mempengaruhi harga emas dunia.

Dikutip dari CNBC, Sabtu (1/4/2023), harga emas di pasar spot turun 0,6 persen ke USD 1.968,25 per ons, setelah harga emas bergerak sebanyak 0,4 persen lebih tinggi menyusul data yang menunjukkan belanja konsumen AS naik moderat di bulan Februari.

Sedangkan harga emas berjangka AS turun 0,6 persen menjadi USD 1.986,2.

“Harga emas melonjak cepat tapi sederhana setelah laporan PCE (pengeluaran konsumsi pribadi) yang ramah pasar,” kata Pedagang Logam Independen berbasis di New York, Tai Wong.

“Bull menginginkan penutupan yang sangat kuat, idealnya di atas USD 2.000, untuk akhir kuartal sebagai batu loncatan untuk menantang rekor sepanjang masa USD 2.070, tetapi logam kuning terlihat sedikit lelah," lanjut dia.

Indeks dolar, sementara turun untuk kuartal tersebut, menguat pada hari Jumat, membebani permintaan emas yang dihargakan dalam greenback.

Saham global menguat setelah data AS, terkait harapan untuk rezim suku bunga Fed yang tidak terlalu menantang. Emas, dipandang sebagai tempat berlindung yang aman, kehilangan nilainya saat investor memiliki selera terhadap aset berisiko.

Harga Emas Tembus USD 2.000

Pekan lalu, harga emas mencapai USD 2.000 setelah runtuhnya tiba-tiba dua pemberi pinjaman regional AS mendorong taruhan bahwa bank sentral AS mungkin menghentikan kenaikan suku bunga untuk membendung risiko penularan dalam sistem perbankan global.

Harga mundur setelah otoritas memulai langkah-langkah penyelamatan, meskipun telah naik sekitar 7,8 persen sejauh kuartal ini.

“Krisis mini-banking telah melihat imbal hasil jatuh jauh dan ekspektasi suku bunga turun secara signifikan, yang telah mendorong emas lebih tinggi,” kata Analis Pasar Senior di OANDA Craig Erlam.

Konsumsi emas di China melambat minggu ini karena kenaikan harga domestik yang stabil mulai menggigit, memaksa dealer untuk menawarkan diskon untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan. (*)