Gandeng ALAMI Sharia, Telkom Salurkan Pembiayaan Pertanian

2021-12-03T09:21:28.000Z

Penulis:Yunike Purnama

Editor:Yunike Purnama

Ilustrasi sektor pertanian.
Ilustrasi sektor pertanian.

BANDUNG - PT Telkom Indonesia (Persero) Tbk melalui Agree (platform digitalisasi sektor pertanian, perikanan, dan peternakan) resmi berkolaborasi dengan ALAMI Sharia sebagai salah satu platform fintech peer-to-peer pendanaan syariah.

Menurut Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom, Hikmatullah Insan Purnama, kolaborasi ini merupakan bentuk nyata untuk pembiayaan yang tidak hanya diperuntukkan bagi sektor pertanian. Tapi juga, untuk perikanan dan peternakan.

"Melalui aplikasi Agree, para petani binaan perusahaan agribisnis dapat melakukan pengajuan pembiayaan yang dilengkapi fitur monitoring status pencairan, penggunaan modal, hingga pembayaran di salah satu layanan Agree yaitu Agree Modal," ujar Hikmatullah, dalam siaran persnya, Kamis (2/12/2021).

Pada fitur Agree modal tersebut, ALAMI Sharia akan berperan sebagai penyedia jasa pembiayaan untuk Agree Modal."ALAMI Sharia berkomitmen mendukung misi Agree di sektor ketahanan pangan dengan memberikan porsi pembiayaan hingga Rp50 miliar per bulan," katanya.

Perjanjian kerja sama ditandatangani Head of Digital Vertical Ecosystem Agriculture PT Telkom Hikmatullah Insan Purnama dan Chief Business Officer ALAMI Sharia, Bembi Triawan Juniar.

Penandatanganan merupakan bentuk komitmen kerja sama yang tertuang dalam ruang lingkup perjanjian kerja sama dan ditandai penukaran merchandise masing-masing pihak secara simbolis.

Sementara menurut Chief Executive Officer ALAMI, Dima Djani, dengan adanya kolaborasi bersama Agree maka bisa menyebarkan akses keuangan syariah yang mudah sampai kepada para petani dan peternak seluas-luasnya.

"Selain itu, ALAMI juga ingin bertumbuh dengan cepat bersama Agree. Sebab, Telkom Indonesia terus berupaya memberikan solusi untuk ketahanan pangan Indonesia melalui platform digital Agree," katanya.

Hikmatullah mengatakan, terdapat fitur Agree Partner dan Agree Fishery untuk monitoring pertanian dan perikanan dan ke depannya untuk peternakan. Selain itu, ada fitur Agree Modal untuk mengajukan permodalan serta Agree Market untuk penjualan hasil pertanian.

"Maka dari itu, sinergi dan dukungan dari ALAMI Sharia untuk Agree sangat berperan penting untuk dapat mengoptimalkan ketahanan pangan di Indonesia. Platform Agree diharapkan semakin lengkap menjawab dan membantu dalam mengintegrasikan ekosistem dan proses digital pada bisnis pertanian, perikanan dan peternakan," paparnya.

Hingga pertengahan tahun lalu, terhitung ada 15 ribu pendaftar dengan pengguna aktif di kisaran 1.000 mitra petani yang memanfaatkan layanan dari Agree. Mereka menggunakan aplikasi guna memantau proses agribisnis, seperti pendaftaran kemitraan, pencatatan aktivitas budidaya, pengajuan modal, dan transaksi ke offtaker/pembeli grosir.

Layanan mereka ada di 30 sentra pertanian Indonesia, mulai dari Sumatera Utara, Jawa Barat, dan Jawa Timur. Kemudian juga perluasan ke Garut, Jabar untuk komoditas cabai, Malang, Jatim (kopi), Tange, Aceh (kopi), Ogan Komering Ulu (OKU) Timur, Sumsel (ikan patin).

Di OKU Timur, Agree, berkolaborasi dengan Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) dan untuk menyulap masyarakatnya jadi peternak digital. Agree menyediakan layanan dalam mendata database, kemudian menghubungkan dengan perbankan guna peroleh dukungan pemodalan.

Program digitalisasi Kampung Patin dilakukan antara lain pembeli bukan sekedar membeli hasil perikanan, namun sekaligus mendampingi peternak ikan dari proses pra-tanam hingga pasca-panen, termasuk menyediakan sarana produksi perikanan.

Pembeli bisa memonitor proses budidaya di aplikasi Agree berdasarkan data yang diinput oleh peternak, mulai dari informasi kapan tanam, waktu pemberian nutrisi, panen, menyerap hasil panen, dan lainnya. Adapun cara Agree dengan menghubungkan petani dan offtaker ini diklaim mampu menarik para milenial bisa bergabung untuk mendigitalkan petani dan offtaker.

Saat ini, Agree sudah memiliki beberapa fitur kemitraan dengan perusahaan pertanian, permodalan, penjualan dan peningkatan wawasan (agree knowledge) yang ke depannya akan dilengkapi pendukung produktivitas dan kualitas guna menciptakan satu data pertanian. (*)