Erick Thohir: BUMN Tidak Boleh Jadi Beban Negara

2021-12-11T06:15:26.000Z

Penulis:Eva Pardiana

Editor:Eva Pardiana

Erick Thohir: BUMN Tidak Boleh Jadi Beban Negara
Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir

JAKARTA – Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir mengatakan bahwa BUMN merupakan salah satu kekuatan utama negara yang menjadi motor penggerak ekonomi nasional di samping badan usaha milik swasta dan sektor usaha mikro, kecil dan menengah (UMKM).

Sebagai perusahaan milik pemerintah yang menopang sepertiga fondasi ekonomi negara, dia meminta agar BUMN tidak boleh lagi menjadi beban negara. Konsolidasi dan transformasi terus dilakukan untuk meningkatkan kinerja BUMN.

"Transformasi yang dilakukan BUMN ditujukan untuk mewujudkan merdeka, berdaulat. Hal itu dikarenakan sebagai penopang sepertiga perekonomian nasional, harus mampu bersaing secara global, tidak boleh menjadi beban bagi negara. Apalagi saat ini kita sedang defisit," katanya pada 'Dies Natalis Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Indonesia' dilihat di Youtube Humas FEB UI Jumat, 10 Desember 2021.

Dia menegaskan BUMN sebagai pemain utama ekonomi nasional harus mampu berkontribusi lebih besar terhadap negara. Salah satunya melalui pemberian dividen. Pada kuartal ketiga tahun ini, BUMN telah menyetor dividen Rp61 triliun kepada negara.

Ke depannya, Erick terus mendorong agar BUMN melakukan transformasi untuk mengakselerasi pertumbuhan bisnis dan layanan yang semakin baik dan tepat sasaran kepada masyarakat.

Terlebih, dengan pangsa pasar yang sangat besar di dalam negeri, mantan bos klub sepabola Inter Milan ini meminta agar BUMN memanfaatkan kekuatan pasar yang ada untuk melakukan ekspansi bisnis dan layanannya.

"Sebagai katalisator ekonomi nasional harus memanfaatkan peluang ini untuk mewujudkan perekonomian Indonesia yang merdeka, berdaulat dan berpihak pada rakyat. Jangan sampai peluang yang begitu besar ini dimanfaatkan oleh bangsa lain untuk kemajuan ekonomi negara mereka sementara kita tidak bergerak ke mana-mana," katanya.

Seiring perkembangan teknologi, Erick memandang bahwa sudah saatnya BUMN memanfaatkan platform digital sebagai tumpuan utama pertumbuhan bisnis.

"BUMN keluar dari zona nyaman dalam merespon disrupsi teknologi, perubahan perilaku konsumen dan revolusi industri 4.0, melakukan berbagai penerapan program digitalisasi dan pengembangan teknologi," ungkapnya. (*)

Tulisan ini telah tayang di www.trenasia.com oleh Daniel Deha pada 10 Dec 2021