PayPal
Penulis:Yunike Purnama
Editor:Redaksi
JAKARTA - Saham penyedia sistem pembayaran PayPal Holdings (PYPL) menguat karena perusahaan berhasil membukukan hasil yang lebih baik dari perkiraan.
Selain berhasil menaikkan prospek, CEO baru PayPal juga telah berjanji untuk melakukan pemangkasan biaya-biaya yang tidak efisien. Namun, antusiasme tersebut agak berkurang setelah regulator federal memanggil perusahaan tersebut mengenai perpindahannya ke mata uang kripto.
Dikutip TrenAsia.com dari laman Investopedia pada Jum’at, 3 November 2023, PayPal mengindikasikan laba kuartal ketiga tahun fiskal 2023 melonjak 20% dari tahun ke tahun menjadi US$1,30 setara Rp20 ribu (kurs Rp15.726) per saham.
erusahaan membukukan penjualan naik 8% menjadi US$7,42 miliar setara Rp116,70 triliun. Angka yang melebihi perkiraan. Adapun total volume pembayaran meningkat 15% menjadi US$388,7 miliar Rp6,11 kuadriliun.
CEO PayPal Alex Chriss yang baru saja mengambil alih kendali perusahaan pada bulan September, menjelaskan, “Sederhananya, basis biaya kami masih terlalu tinggi.” Dia menambahkan bahwa PayPal akan menjadi “lebih efisien sehingga kami dapat berinovasi dan mengeksekusi dengan kecepatan lebih tinggi.”
PayPal juga meningkatkan prospek laba per saham dalam setahun penuh menjadi sekitar US$4,98 atau setara Rp78 ribu dari sebelumnya US$4,95 setara Rp77,8 ribu.
Perusahaan juga mengumumkan bahwa Jamie Miller akan menjadi chief financial officer (CFO) yang baru. Diketahui Miller sebelumnya menjabat CFO di perusahaan-perusahaan jumbo EY, Cargill, dan General Electric.
Untuk diketahui, PayPal mendefinisikan akun aktif sebagai akun yang terdaftar melalui salah satu platform atau mitranya yang telah menyelesaikan transaksi dalam 12 bulan terakhir. Akun aktif adalah ukuran kemampuan PayPal untuk terus berkembang dan dikaitkan dengan metrik penting lainnya seperti total volume pembayaran.
Pertumbuhan akun aktif PayPal melambat dalam beberapa kuartal terakhir. Para analis memperkirakan salah satu laju pertumbuhan paling lambat dalam tiga bulan terakhir tahun 2022, karena akun aktif diperkirakan meningkat hanya sebesar 2% dari tahun ke tahun.(*)